KPK Cari Bukti Dugaan Fee Proyek di Situbondo? Jawaban Rekanan Cukup Mengejutkan
Anehnya, saat redaksi Narasinews.id menghubungi salah satu pejabat dinas, yang bersangkutan menolak untuk ditulis karena beberapa alasan. Begitu juga saat redaksi Narasinews.id menghubungi salah satu rekanan atau kontraktor yang ada di Situbondo. Dia meminta agar namanya dihapus atau tidak ditulis sama sekali dalam pemberitaan.
NARASINEWS.ID - Kedatangan KPK ke Kabupaten Situbondo cukup mengejutkan banyak pihak. Apalagi setelah beredar informasi bahwa sejumlah rekanan di Situbondo diperiksa.
Spekulasi terkait tujuan kedatangan KPK ke Kota Santri pun berkembang di masyarakat. Ada yang menduga bahwa kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi itu ada hubungannya dengan kasus PEN yang sempat menjerat salah seorang kepala dinas di Situbondo, ada pula yang menduga KPK datang menindaklanjuti kasus proyek yang ada di Kabupaten tetangga (Bondowoso).
Namun keterangan dari salah seorang kontraktor kepada Narasinews.id pada 3 Maret 2024 seakan memperjelas kasus yang tengah bergulir di Situbondo ini. Berdasarkan informasi yang sampai kepada Narasinews.id, salah seorang rekanan mengakui bahwa dirinya hanya ditanya soal dugaan adanya fee atau setoran dana terhadap 'orang penting'.
Dalam percakapannya dengan redaksi kami, rekanan yang juga sempat disebut-disebut diperiksa ini mengakui beberapa hal. Di antaranya dalam proses pemeriksaan, tidak ditemukan bukti bahwa dirinya terlibat dalam dugaan adanya setoran dana tersebut.
"Tapi nanti lama-lama ujung-ujungnya gak ada yang berani kerja nanti gimana? Gak tersedot anggarannya," ungkapnya.
Saat ditanya point-point pemeriksaan apakah hanya prihal persoalan setor nenyetor urusan proyek, rekanan tersebut mengiyakan.
"Iya, cuma itu aja. Kan dibuktikan, di transaksi kan ada. Artinya ada tidak transaksi yang besar? Kan gitu. Kalau gak ada uang, di banknya, di rekeningnya, terus uang dari mana?" ucapnya.
Dia juga mengatakan, jangankan untuk menyetor prihal proyek, kata dia, untuk makan saja susah. "Boro-boro buat nyetor, buat makan saja susah," ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa kedepan dirinya tidak akan ikut-ikut lagi soal proyek di Situbondo. "Gak ikut-ikut lah saya habis ini. Gak dapat apa-apa, kecakut," ujarnya.
Saat ditanya pemanggilan yang dilakukan kepadanya dilakukan di Mapolres Situbondo apa Polda Jatim, rekanan tersebut enggan menjawab secara terang benderang. "Yang deket-deket aja," jawabnya.
Fee Proyek: Pejabat Dinas Minta Tidak Ditulis, Rekanan Desak Penghapusan Nama
Anehnya, saat redaksi Narasinews.id menghubungi salah satu pejabat dinas, yang bersangkutan menolak untuk ditulis karena beberapa alasan. Begitu juga saat redaksi Narasinews.id menghubungi salah satu rekanan atau kontraktor yang ada di Situbondo. Dia meminta agar namanya dihapus atau tidak ditulis sama sekali dalam pemberitaan. [tim]
What's Your Reaction?