Memangkas Kriminalitas dalam Keluarga
“Menikah adalah nasib, mencintai adalah takdir. Kau dapat berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencakan cintamu untuk siapa”.
Narasinews.id, Kriminalitas dalam rumah tangga kerap terjadi belakangan ini. Kasus kriminalitas dalam rumah tangga ini dipicu oleh banyak aspek. Seperti ekonomi, Pendidikan, teknologi, dan sebagainya.
Terjadinya kriminalitas dalam rumah tangga ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal di antaranya adalah tingkat pendidikan yang rendah. Hal itu membuat pelaku tindak kriminal tidak berpikir dua kali ketika melakukan kejahatan.
Sedangkan, contoh faktor internalnya adalah perbedaan pendapat yang tidak diikuti oleh rasa toleransi yang tinggi sehingga bisa memicu tindakan kriminal, seperti perkelahian atau perseteruan.
Aspek pendidikan dalam rumah tangga sangatlah penting dan dibutuhkan karena bisa merubah pola pikir lebih baik. Bentuk implementasi paling dasar yang harus dipelajari oleh pasangan suami istri adalah Pendidikan pranikah.
Dengan adanya pendidikan pranikah, calon pengantin memiliki bekal matang untuk menjalani rumah tangga nantinya. Sebab, menikah bukan hanya persolahan sah-nya saja, karena masih banyak tanggung jawab yang harus dilakukan setelahnya.
Pendidikan pra nikah memiliki banyak manfaat. Di antaranya dapat membangun keterampilan komunikasi, memantapkan hati bahwa menikah merupakan perjalanan panjang, meminimalisir tindak KDRT setelah menikah, membantu pasangan untuk merencanakan masa depan, menekan angka perceraian agar lebih rendah, memungkinkan pasangan lebih bijaksana, dan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di jenjang pernikahan.
Dari manfaat pendidikan pranikah di atas tentunya menjadikan pendidikan pranikah sangatlah penting bagi para calon pasangan. Sebaliknya, jika para calon pasangan tidak pernah mendapat pendidikan pranikah maka kemungkinan besar bagi para pasangan tersebut menghadapi masalah-masalah tak terduga yang akan menimpa rumah tangga mereka. Dan tak menutup kemungkinan juga banyak masalah yang akan mengakibatkan tindakan kriminalitas di dalam rumah tangga mereka.
Tindakan yang harus di lakukan agar tidak terjadi kriminalitas dalam rumah tangga adalah menerapkan segala sesuatu yang dipelajari dalam pendidikan pranikah yang sudah meraka pelajari sebelumnya.
“Menikah adalah nasib, mencintai adalah takdir. Kau dapat berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencakan cintamu untuk siapa”.
Kata-kata tersebut keluar dari mulut seorang seniman yang Bernama Sujiwo Tejo. Dari kata tersebut kita dapat memahami bahwa menikah dengan landasan cinta itu akan berjalan dengan nyaman dan tentunya pemikiran akan terealisasikan di dalam hubungan rumah tangga.
Lain halnya dengan menikah karena terpaksa yang akan menyebabkan keterpaksaan di dalam setiap apa yang dilakukan oleh pasangan tersebut. Hal itu dapat membuat ketidaknyamanan pada pihak suami maupun istri.
Oleh: Sefti Abelia*
*Penulis merupakan Mahasiswa Farmasi UMM’22
Disclaimer: Tulisan ini bukan produk jurnalistik. Melainkan artikel/opini si penulis. Karena itu segala hal terkait karya ini merupakan tanggung jawab si penulis.
What's Your Reaction?