Kesal Dipepet, Anggota DPRD Jember Tuntut Pejabat Situbondo Minta Maaf
Narasinews.id, SITUBONDO - Anggota DPRD Jember, David Handoko Seto, dibuat geram oleh pengemudi mobil dinas milik pejabat Pemerintah Kabupaten Situbondo. Pasalnya pengemudi kendaraan dengan nomor polisi (Nopol) P 10 DP itu dianggap ugal-ugalan dan membahayakan pengguna jalan.
Bukan orang lain yang menjadi korbannya. Melainkan David sendiri. Politisi Nasdem ini mengaku mobilnya dipepet oleh pengemudi kendaraan dinas Pejabat Situbondo itu hingga turun dari aspal. Selain dirinya, sejumlah pengguna jalan lain juga mengalami hal sama. Ternasuk adik David sendiri yang ketika itu juga membawa mobil sendiri.
Tak mau diam begitu saja, David pun menuntut pengemudi atau pun pejabat yang menguasai kendaraan tersebut untuk meminta maaf kepada dirinya dan keluarganya. Mengingat ketika itu keluarga David kaget dan agak histeris di dalam mobil.
"Keluarga saya di mobil sampai agak histeris," terangnya kepada Jurnalis Narasinews.id," Minggu (30/4/2023).
Lebih jauh, Anggota DPRD Jember ini menceritakan kronologi aksi ugal-ugalan pengemudi mobil dinas milik Pejabat Situbondo. Menurutnya peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.50. Ketika itu David tengah melakukan perjalanan dari Jember ke arah Bondowoso. Kebetulan saat itu kendaraannya sedang iring-iringan dengan mobil sang adik.
"Memang kendaraan lagi agak padat. Tiba-tiba kendaraan itu nyalip. Adik saya juga dipepet sampai mau turun ke aspalan. Istrinya juga histeris. Terus kemudian mepet mobil saya. Memang benar tidak terserempet karena saya turun aspal. Tapi hampir terserempet. Kalau saya posisi tidak banting stir ke kiri mungkin nabrak spionnya paling tidak," ungkapnya.
David kemudian berusaha mengejar kendaraan tersebut. Begitu sampai di belakangnya , kendaraan dinas Pejabat Pemkab Situbondo itu langsung difoto.
David sangat menyesalkan adanya kendaraan plat merah yang ugal-ugalan. Apalagi peristiwa tersebut terjadi di luar hari kerja.
"Mestinya kan dia posisinya itu mobil layanan untuk urusan pemerintahan kan ada di sekitar Situbondo. Atau kalaupun di luar kota dia harus menjaga etika berkendara," jelasnya.
Hal tersebut tentu menjadi contoh yang tidak baik untuk ASN lain. "Mobil kan dibiayai oleh uang rakyat itu," ujarnya.
Apalagi kalau dilihat dari plat nomor yang hanya ada dua angka, kemungkinan kendaraan tersebut digunakan oleh pejabat pratama. "Biar jadi teladan. Dia kan ASN. Apalagi pejabat pratama kalau lihat dari nomornya dua angka," ujarnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Wawan Setiawan, tidak menjawab saat dihubungi Jurnalis Narasinews.id sekitar pukul 17.52. Alhasil belum berhasil diperoleh keterangan dari yang bersangkutan terkait persoalan tersebut. (roz/qin)
What's Your Reaction?