Bank Indonesia Tegal Optimis Pengendalian Inflasi Berbasis 4K Terus Berjalan Efektif

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bimala, mengikuti media briefing secara daring bersama Kepala KPw BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, pada Senin (17/2).

Feb 18, 2025 - 18:34
Feb 18, 2025 - 18:35
 0
Bank Indonesia Tegal Optimis Pengendalian Inflasi Berbasis 4K Terus Berjalan Efektif
Kepala Perwakilan BI Tegal, Bimala, menjelaskan bahwa Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,49%. (Foto: Ismail/Narasinews.id)

NARASINEWS.ID – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bimala, mengikuti media briefing secara daring bersama Kepala KPw BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, pada Senin (17/2). Acara yang berlangsung di Kantor BI Tegal ini dihadiri oleh awak media dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes.

Dalam acara tersebut dibahas mengenai pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, inflasi nasional, dan khususnya deflasi yang terjadi di Kota Tegal. Kepala Perwakilan BI Tegal, Bimala, menjelaskan bahwa Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,49% (month-to-month/mtm) pada Januari 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya (0,48% mtm), lebih dalam dari deflasi Jawa Tengah (0,46% mtm), namun lebih tinggi dari deflasi nasional (0,76% mtm).

Inflasi tahunan Kota Tegal tercatat sebesar 1,76% (year-on-year/yoy), yang masih berada dalam target 2,5% ± 1% (yoy). Meskipun sebelumnya inflasi Kota Tegal lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Tengah dan nasional, kini telah terkendali.

Deflasi di Kota Tegal terutama didorong oleh penurunan tarif listrik (-1,11% mtm) akibat diskon PLN, disertai dengan penurunan harga bawang merah Brebes (-0,08% mtm), tarif kereta api (-0,03% mtm), harga mobil (-0,03% mtm), dan ketimun (-0,02% mtm). Deflasi tarif listrik juga terjadi di Cilacap, Purwokerto, Semarang, dan Tegal, sementara tarif kereta api hanya stabil di Solo dan Wonogiri.

 Bimala memprediksi bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal sepanjang tahun 2025 akan tetap terjaga dalam target. Hal ini didukung oleh pelemahan El Nino (menurut prakiraan BMKG) dan penguatan GNPIP. Sinergi pengendalian inflasi berbasis 4K (Ketersediaan, Keterjangkauan, Kelancaran, Komunikasi) terus dilakukan.

Terkait dampak banjir awal tahun 2025 di Brebes, Bimala menjelaskan bahwa setelah klarifikasi kepada Dinas dan kelompok tani, luas lahan bawang merah yang terdampak hanya 30 Ha, bukan 400 Ha seperti yang diberitakan sebelumnya. Produksi bawang merah Brebes tetap surplus hingga Maret 2025, diperkirakan mencapai 14 ribu ton pada Februari dan 12 ribu ton pada Maret. Rencana tindak lanjut meliputi perbaikan tanggul, pemeliharaan saluran air, percepatan pembangunan waduk, dan perluasan wilayah tanam bawang merah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow