Tinggal di Bekas Perum Tuna Karya, Warga Kreatif Situbondo Hasilkan Rp30 Juta Sebulan Karena Ini

Penghasilan Abdul Hannan dalam sebulan bisa dibilang fantastis. Bayangkan saja dari hasil karya tangannya dia bisa memperoleh pendapatan mencapai Rp30 juta

Apr 7, 2025 - 13:48
Apr 7, 2025 - 14:07
 0
Tinggal di Bekas Perum Tuna Karya, Warga Kreatif Situbondo Hasilkan Rp30 Juta Sebulan Karena Ini
Abdul Hannan, warga Situbondo yang hasilkan omset mencapai Rp30 juta. (Foto: Rahman/Narasinews.id)

NARASINEWS.ID - Abdul Hannan tampak duduk dengan santai di salah satu rumah yang ada di bekas Perumahan Tuna Karya. Tepatnya di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.

Di tangannya terdapat rumah-rumahan kecil hasil karyanya. Pria berambut sebahu itu tampak antusias saat jurnalis Narasinews.id datang menemuinya. Dia pun tanpa segan bercerita tentang usaha yang sejak beberapa tahun silam digeluti. Yakni bisnis rumah-rumahan untuk hewan kelomang.

Di rumah yang sangat sederhana tersebut, terlihat tumpukan bahan-bahan untuk membuat  kerajinan tangan itu. Di sisi lain, juga terlihat sejumlah cangkang kelomang yang sudah dicat warna-warni.

Namun siapa sangka, penghasilan dari usahanya tersebut tidak main-main. Dalam sebulan, Abdul Hannan sempat meraup untung hingga Rp30 juta.

Abdul Hannan mengaku memulai bisnis tersebut  sekitar tahun 2022 atau 2023. Itu karena terinspirasi saat jalan-jalan di Situbondo. Dia melihat penjual jualan rumah-rumahan seperti yang dibuat Abdul Hannan sekarang.

Namun rata-rata mereka mengambil barang itu dari luar daerah. Belum ada di Situbondo ketika itu yang membuat karya tangan seperti itu. Sehingga Abdul Hannan berinisiatif untuk membuatnya sendiri dan dijual.

Pembuatannya pun dilakukan secara manual. Pemotongan pun dilakukan satu persatu dengan penggaris. Sementara untuk kelomang yang mengisi rumah-rumahan tersebut awalnya dibantu temannya dari Madura.

Hannan merinci, penghasilan dari rumah-rumahannya saja bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp17 juta. Jika ditambah dengan keong bisa mencapai Rp30 juta.

Bahkan pernah ada pesanan seseorang dari Jombang mencapai Rp8 juta. “Satu orang (itu),” ungkapnya kepada Narasinews.id.

Pengiriman rumah-rumahan kelomang tersebut sampai menjangkau Sumatera dan daerah-daerah lain. “Kalau ini sih ya ke luar Provinsi. Sumatera, Kalimantan, terutama Bali. Saya utamakan Bali. Soalnya lebih dekat, enak,” ungkapnya.

Sementara untuk pengiriman kelomangnya sampai ke luar negeri. Salah satunya China. “Ke China, Vietnam,” tuturnya.

Hanya saja dalam beberapa waktu terakhir, pendapatannya menurun drastis. Bahkan pengiriman hanya dalam lingkup lokal.

Saat ditanya alasannya, karena kecepatan pengerjaan yang kurang. Sehingga banyak pelanggannya yang lari.

Hannan mengaku hal itu dikarenakan dirinya tidak memiliki alat yang memadai. Sehingga pengerjaannya benar-benar manual. Dan itu membutuhkan waktu.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow