NARASINEWS.ID — Jakarta Utara kembali bersiap menghadapi ancaman banjir rob yang diprediksi melanda 11 wilayah pesisir selama delapan hari, mulai Kamis (26/12/2024) hingga Selasa (3/1/2025). Fenomena ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan baru, berdasarkan peringatan dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa banjir rob kali ini berpotensi meningkatkan ketinggian genangan hingga mengganggu aktivitas warga di berbagai titik.
“Fenomena banjir pesisir atau rob diprediksi berlangsung hingga awal Januari. Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, untuk tetap siaga dan mempersiapkan diri,” ujar Isnawa, Kamis (26/12/2024).
Daftar Wilayah Rawan Rob di Jakarta Utara
BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa terdapat 11 wilayah di Jakarta Utara yang menjadi titik rawan banjir rob:
1. Kamal Muara
2. Kapuk Muara
3. Penjaringan
4. Pluit
5. Ancol
6. Kamal
7. Marunda
8. Cilincing
9. Kalibaru
10. Muara Angke
11. Kepulauan Seribu
Sebagian besar wilayah ini terletak di kawasan pesisir yang posisinya berada di dataran rendah, membuatnya lebih rentan terhadap limpasan air laut saat terjadi pasang maksimum. Selain mengganggu aktivitas warga, banjir rob juga berpotensi menyebabkan kerusakan infrastruktur, merusak properti, serta meningkatkan risiko penyakit akibat genangan air yang tercemar.
Langkah Antisipasi: Imbauan dan Kesiapsiagaan
Dalam menghadapi ancaman banjir rob, BPBD DKI Jakarta telah mengambil langkah preventif dengan memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Isnawa Adji menyarankan warga untuk tetap waspada dan melakukan berbagai persiapan, seperti menyimpan barang berharga di tempat yang aman dan lebih tinggi.
“Masyarakat juga diimbau untuk memantau informasi pasang surut air laut melalui situs resmi BPBD, yaitu
bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, dan memastikan akses evakuasi tetap tersedia,” tambahnya.
Tak hanya itu, BPBD juga mengingatkan pentingnya melaporkan situasi darurat melalui layanan Jakarta Siaga 112 yang tersedia selama 24 jam. Isnawa menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan kapan saja dibutuhkan.
Tantangan dan Pentingnya Kolaborasi dalam Menghadapi Banjir Rob
Banjir rob merupakan ancaman yang semakin nyata bagi masyarakat pesisir, terutama dengan adanya pengaruh perubahan iklim dan fenomena penurunan muka tanah yang terus berlangsung di Jakarta. Oleh karena itu, Isnawa menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat dalam memitigasi dampaknya.
Peningkatan kesadaran masyarakat menjadi salah satu langkah kunci. Ini mencakup pemeriksaan kondisi tanggul, saluran air, hingga kesiapan akses jalan saat terjadi genangan. Pemerintah juga diharapkan terus memperkuat infrastruktur penahan banjir seperti tanggul laut, pompa air, dan peningkatan sistem drainase di kawasan pesisir.
Dengan langkah mitigasi yang lebih komprehensif dan dukungan masyarakat yang solid, dampak banjir rob diharapkan dapat diminimalkan. Harapannya, warga dapat tetap menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman, meskipun berada dalam situasi yang penuh tantangan ini.