Program Beasiswa Situbondo Cerdas Dapat Sambutan Positif Masyarakat
Program Beasiswa Situbondo Cerdas (BSC) mendapat sambutan positif dari masyarakat. Khususnya dari pihak-pihak yang memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan.
NARASINEWS.ID - Program Beasiswa Situbondo Cerdas (BSC) mendapat sambutan positif dari masyarakat. Khususnya dari pihak-pihak yang memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan.
Apalagi beberapa waktu lalu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Dr. Ratna Koba Susanti pada Jumat (27/9/2024) lalu menyatakan bahwa kuota penerima bebasiswa Situbondo cerdas bertambah. Alasan penambahan tersebut terjadi karena adanya penyesuaian UKT, dengan begitu ada kelebihan anggaran.
"Jadi pencairannya menunggu 2024 prosesnya. Karena kan tidak hanya verifikasi administrasi, namun verifikasi lapangan. Apakah benar mereka tidak mampu dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pencairannya pasti bersama-sama 2023 dan 2024. Menunggu PAPBD," ujarnya.
Plt. Kadis Pendidikan juga menegaskan, bahwa dana Situbondo Cerdas tahun 2023 yang ikut di pencairan 2024 adalah tahap kedua.
Ratna Koba juga membantah adanya isu bahwa dana Situbondo Cerdas dialihkan ke konser Gilga. Menurutnya hal itu tidak benar. Karena alasan yang sebenarnya adalah adanya penambahan kuota penerima.
"Untuk pencairannya kita menunggu juga proses selesainya 2024 mas," terangnya. Dia menambahkan, kuota penerima beasiswa tahun 2024 awalnya hanya sebanyak 32 orang. Namun ada tambahan sebanyak 23 orang menjadi 55 orang.
"Jadi 2024 ini Pak Bupati istilahnya memberikan tambahan karena banyaknya para pemohon untuk diakomodir di penerima beasiswa Situbondo Cerdas. Tapi kami untuk saat ini menggunakan sistem. Artinya mereka mendaftar secara online," terangnya.
Tim melihat kelengkapan berkas. Selanjutnya diverifikasi ke lapangan untuk mengetahui keadaan ekonominya. Apakah benar berasal dari orang tidak mampu.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, penerima beasiswa BSC lanjutan 2023 sejumlah 55 orang dengan pagu anggaran sebesar Rp 2.743.700.000. Pencairan tahap 1 di bulan April sebesar Rp 1.124.638.000 dan Tahap 2 sebesar Rp 943.605.000. Akan dicairkan setelah penetapan PAPBD karena adanya penyesuaian UKT di tahap 2 tersebut. Sehingga terdapat kelebihan anggaran sebanyak Rp. 675.457.000.
Sehingga dana tersebut digeser untuk penambahan kuota penerima beasiswa 2024 dari 32 org menjadi 55 orang.
Kabar baik ini pun mendapat apresiasi dari banyak pihak. Khususnya para pemerhati pendidikan.
Mereka berharap perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan terus dilanjutkan. Karena dengan semakin banyaknya kuota beasiswa, semakin banyak pula masyarakat tidak mampu yang bisa mengenyam manisnya dunia pendidikan.
Pemerhati pendidikan sekaligus praktisi hukum di Kabupaten Situbondo, Dwi Anggi Septiawan, S.H, memberikan apresiasi terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Situbondo yang cukup perhatian dengan dunia pendidikan. Salah satu buktinya dengan menambah jumlah kuota penerima beasiswa Situbondo Cerdas.
Menurut Anggi, hal tersebut dapat mendukung anak muda untuk melanjutkan sekolah. Sehingga potensi masyarakat untuk mengenyam pendidikan secara maksimal terbuka lebar.
Dengan adanya beasiswa tersebut para orang tua juga lebih ringan dalam membiayai sekolah sang anak.
Sementara terkait isu keterlambatan pencairan, menurut Anggi harusnya tidak menjadi masalah. Karena memang untuk mencairkan butuh proses. Apalagi adanya penambahan kuota.
Pria asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ini juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi jika semisal ada isu-isu miring soal program pemerintah. Apalagi di momentum menjelang Pilkada seperti sekarang. Dia juga meminta Pemkab untuk mengambil tindakan jika ada isu-isu yang menyudutkan, karena khawatir ditunggangi untuk kepentingan politik.
"Untuk masyarakat Situbondo sendiri bisa lebih bijak dan memperhatikan mana info yang benar dan info yang tidak benar," tutur suami dari salah satu dosen di Situbondo ini.
Selain beasiswa, Pemerintah Kabupaten Situbondo kiga gencar menyauarakan perlawanan terhadap peredaran rokok ilegal. Bahkan pemerintah juga senantiasa mengajak warga untuk turut serta membantu upaya membasmi peredaran rokok ilegal. Misalnya dengan melaporkan rokok yang beredar tanpa pita cukai.
What's Your Reaction?