Data Penerima BLT DD di Desa Rancakalong Diduga Bermasalah, Kades Tepis Pernyataan Warga
Pengelolan Dana Desa di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang menuai sorotan. Warga curiga ada ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran tersebut.

NARASINEWS.ID - Pengelolan Dana Desa di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang menuai sorotan. Warga curiga ada ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran tersebut. Yakni pada program Ketahanan Pangan dan BLT DD.
Mak Cucum, salah seorang warga yang sudah berumur 73 tahun asal Kampung Rancakalong mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Bahkan di tengah ramainya pembagian bantuan sosial.
"Jangankan bantuan langsung tunai, bantuan-bantuan sebelumnya pun tak pernah ia terima," ungkap Mak Cucum, Selasa (4/3/2025).
Padahal dulu kata mak Cucum dirinya sempat diminta data indetitasnya oleh pihak pendata dari desa. Alasannya pendataan untuk penerima bantuan sosial dari pemerintah. Namun hingga saat ini tidak pernah ada kelanjutannya. Dan selama itu tidak pernah ada bantuan barang ataupun uang dari pemerintah.
“Enggak ada yang ngasih emak mah. Sudah lama dari desa hingga saat ini tapi enggak ada, udah didata mah cuma tidak tahu belum pernah dikasih apa-apa, tuturnya.
Mak Cucum yang berstatus janda hidup di sebuah gubuk yang kurang layak. Dia bahkan baru saja ditinggal mati oleh suaminya beberapa minggu lalu. Untuk menyambung hidup, Mak Cucum bergantung pada warung kecil di tengah desa.
Selain Mak Cucum, hal hampir sama juga dialami oleh Mak Uwis (60) tetangga satu kampung Mak Cucum. Ia juga mengaku tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah desa.
"Saya juga tidak pernah mendapatkan bantuan seperti layaknya warga lain yang mendapatkan. Bahkan bantuan itu sampai bukan kepada seperti saya yang kondisi tidak mampu. Bantuan itu malah banyak diterima oleh warga-warga ekonominya berkecukupan," ujar Mak Uwis Kepada Narasinews.id.
Jawaban Sekretaris Desa Rancakalong
Di hari yang yang sama, Narasinews.id mengunjungi kantor Pemerintah Desa Rancakalong untuk mengkonfirmasi terkait informasi dari Mak Cucum dan Mak Uwis. Di sana, Jurnalis Narasinews.id berhasil mendapatkan komentar dari Sekretaris Desa bernama Yusuf. Dia mengatakan bahwa hal-hal berkaitan dengan pembagian BLT DD itu bukan tanggung jawab pemerintah desa. Sebab realisasinya melalui usulan hasil Musdus dan Musdes. Ada RT, RW, dan BPD.
"Untuk pembagian BLT DD itu anggaran dari Dana Desa pada Dana Keadaan Mendesak sebesar Rp.129.600.000 untuk 36 KPM." ucapnya.
Yusuf kemudian memberikan data penerima manfaat (KPM) TA 2023 - 2024. Di mana kata Yusuf semua itu hasil dari musyawarah.
Yusuf mengatakan untuk ketahanan pangan ia akan mengirimkan klarifikasinya beberapa materi data rincian kerja (DRK) nya melalui pesan WhatsAppnya kepada Narasinews.id.
Namun Ketika Narasinews.id mencoba mengonfirmasi melalui telepon WhatsApp kepada Wawan Kepala Desa Rancakalong, Wawan menyatakan bahwa dirinya tidak ingin persoalan tersebut mengarah ke publikasi.
Kepala Desa Bantah Pernyataan Mak Cucum
Seemntara Kepala Desa Rancakalong, Wawan, menepis pernyataan Bu Cucum. Menurut dia Bu Cucum adalah orang yang berada. Ia memiliki tanah luas dan warung. Sementara tempat yang dikunjungi awak media bukanlah rumahnya.
"itu hanya warung nya. Bahkan baru-baru ini Bu cucum kehilangan emas 15 gram. Saya baru dapat laporan," ucap Wawan kepada narasinews.id
Sejumlah Dugaan Ketidakwajaran Dalam Pengelolaan DD Pada Penerima BLT DD
Terdapat sejumlah kejanggalan dalam data yang diberikan oleh Sekretaris Desa terkait identitas penerima BLT DD. Di antaranya adalah ketidaksesuaian antara nama dan jenis kelamin KPM.
Misalnya Onang terdata memiliki jenis kelamin perempuan. Sementara Ita Rosida didata berjenis kelamin laki-laki. Adeng juga demikian, terdata sebagai perempuan. Sementara Omih, didata dua kali sebagai KPM.
What's Your Reaction?






