Proyek Pengendali Bandara Kediri Rp9 Miliar Diduga Tak Sesuai BOQ dan Spek
SURABAYA, NARASINEWS.ID - Dugaan penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara terjadi di paket pekerjaan satuan kerja 498196, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) tahun anggaran (TA) 2023.
Proyek yang didanai APBN ini bahkan sudah ramai menyebar diperbincangkang masyarakat sekitar karena dugaan penyimpangan terjadi.
Paket proyek itu berupa tender pembangunan pengendali banjir Bandara Kediri yang dimenangkan CV Tiga Optimal Persada dengan nilai pagu Rp9.100.000.000, jauh dari kata spesifikasi teknik gambar BOQ yang sudah disepakati dalam perjanjian kontrak kerja.
Sesuai penelusuran media ini, ke lokasi pekerjaan, 4 November 2023 lalu terdapat pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai spek, salah satunya pekerjaan pengecoran dinding sungai.
"Itu pekerjaan belum lama dikerjakan sudah banyak yang keropos dan terlihat butiran batu tingslahnya. Hal ini menandakan adanya dugaan mark-up. Sehingga kualitas mutu pekerjaan rendah," ujar anggota tim media.
Selanjutnya, tim media ini melihat pekerjaan pengecoran dinding yang menggunakan mesin molen pengaduk semen, padahal jelas dalam bill of quantity pekerjaan beton harus menggunakan readymix bukan mesin molen pengaduk semen biasa yang sering di pakai pada proyek pembangunan perumahan.
Hal ini jelas mutu kualitas beton tidak akan tercapai sesuai yang disaratkan dalam aturan (K-225) Readymix.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu pekerja berinisial YN, yang tak mau disebut namanya, mengatakan," dia hanya sebatas pekerja."
"Kita ini hanya pekerja Mas, otomatis melaksanakan petunjuk pekerjaan dari mandor," ujarnya singkat.
Bukan hanya itu saja masih banyak lagi pekerjaan yang dikerjakan oleh CV Tiga Optimal Persada - yang diduga kuat tidak sesuai petunjuk spek, padahal sudah jelas dalam aturan kontrak tender pelaksana (pemenang tender,red) harus sanggup dan patuh melaksanakan pekerjaan sesuai aturan dalam perjanjian kontrak kerja.
Ima Sholihati, ST, MT, Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai l BBWS Brantas dan juga penanggung jawab paket pekerjaan itu sedang cuti hamil saat dikonfirmasi melalui telepon.
"Mas izin saya belum bisa menemui untuk konfirmasi lantaran saya sedang cuti persiapan melahirkan," ujarnya.
Dia menyarankan berbicara dengan PPID kantor setempat.
Sampai berita ini diterbitkan, BBWS Brantas belum memberikan klarifikasi resmi terkait pekerjaan yang tak sesuai spek.
Diduga jika dibiarkan maka negar akan dirugikan lebih besar akibat penyimpangan pada paket pekerjaan Satker 498196, khusus PPK sungai dan pantai l.(rh)
What's Your Reaction?