Kegiatan Investasi di Raja Ampat Bakal Terpantau dengan Sistem ini!
" Kalau umpamanya ada seribu lima ratus jenis usaha dan total nilainya itu umpannya ada 100 Miliar, tapi kenyataannya setelah kita pantau ternyata bukan 100 Miliar, mungkin hanya 50 Miliar. dari sini kita bisa mengetahui tidak ada kesesuaian antara perencanaan dan nilai", Jelas Said.
RAJA AMPAT, NARASINEWS.ID-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Raja Ampat akan melakukan satu terobosan baru terkait sistem pemantauan investasi di wilayah Raja Ampat.
Sistem ini dinilai penting karena dapat menjadi acuan dalam membuat perencanaan investasi daerah, juga mencakup nilai investasi, jumlah usaha hingga perihal perijinannya.
Program - Program tersebut nantinya akan tercover dalam satu sistem aplikasi yang diberi nama SIMANTA. Program SIMANTA ini merupakan salah satu proyek perubahan dari Kepala Dinas PTSP Raja Ampat, Said Soltief.
Said memang pejabat eselon II yang saat ini menjadi salah satu peserta Diklatpim tingkat II di Makassar. Sehingga mendorong sistem SIMANTA tersebut Sebagai salah satu syarat kompetensi pejabat struktural Eselon II.
Said Soltief saat ditemui di Waisai,Senin (24/7/2023) menyatakan, terdapat ketidaksesuaian antara jumlah kegiatan investasi serta nilai investasinya. Sebab itu lanjut dia, sistem ini didorongnya agar semua aktivitas investasi bisa terpantau.
" Kalau umpamanya ada seribu lima ratus jenis usaha dan total nilainya itu umpannya ada 100 Miliar, tapi kenyataannya setelah kita pantau ternyata bukan 100 Miliar, mungkin hanya 50 Miliar. dari sini kita bisa mengetahui tidak ada kesesuaian antara perencanaan dan nilai", Jelas Said.
Terkait tujuan jangka pendek dari proyek perubahan ini, Said menjelaskan untuk memantau aktifitas investasi jenis usaha, tempat usahanya, besar usahanya sesuai dengan perijinannya yang telah dibuat.
"Jadi kegiatan usaha di Raja Ampat itu semua bisa terpantau, dan masyarakat bisa memantau langsung melalui sistem tersebut. Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik", terangnya.
Dijelaskan, target dari proyek perubahan itu adalah 24 distrik (Kecamatan-Red), namun, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan sehingga dirinya fokus pada dua distrik. Yakni, Distrik Kota Waisai dan Meos Mansar.
Alasan dirinya memilih dua distrik tersebut karena ke dua tempat ini disinyalir menjadi wilayah sentra usaha pariwisata dan jenis kegiatan usaha lainnya.(*)
*Reporter: Moh A. Macap | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?