Jadi Korban Pengeroyokan, Dua Warga Wringin Anom Asembagus Lapor Polisi

"Kami masih melakukan proses penyelidikan. Untuk sementara, identitas satu orang yang diduga terlibat pengeroyokan sudah kami kantongi. Karena ini pengeroyokan, otomatis tidak satu orang. Harus ada beberapa orang, dua lah minimal. Makanya unsur bersama-samanya ini kami buktikan dulu," ujar Iptu Gede Sukarmadiyasa.

Jadi Korban Pengeroyokan, Dua Warga Wringin Anom Asembagus Lapor Polisi
Potongan video rekaman pengeroyokan yang dialami Hilman dan Dodik Rifangga. (Polsek Asembagus for Narasinews.id)

Narasinews.id, SITUBONDO - Hilman dan Dodik Rifangga, warga Kampung Timur Sawah, Desa Wringin Anom Kecamatan Asembagus, Situbondo, menjadi korban pengeroyokan, Sabtu (25/12) sekitar pukul 22.49 WIB. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Asembagus, tepatnya di depan Apotek Subur Jaya Farma, Dusun Timur, Desa Trigonco. 

Tidak terima dengan kejadian itu, kedua korban melapor ke Mapolsek Asembagus. Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Asembagus, Iptu Gede Sukarmadiyasa. 

"Kami masih melakukan proses penyelidikan. Untuk sementara, identitas satu orang yang diduga terlibat pengeroyokan sudah kami kantongi. Karena ini pengeroyokan, otomatis tidak satu orang. Harus ada beberapa orang, dua lah minimal. Makanya unsur bersama-samanya ini kami buktikan dulu," ujarnya, Rabu (28/12/2022). 

Lebih lanjut, Gede mengatakan, akibat pengeroyokan tersebut dua korban mengalami luka-luka. "Untuk saudara H, mengalami tiga luka terbuka di bagian kepala. Sementara korban D, mengalami tiga luka terbuka di kepala dan dua luka sayatan di leher," tambahnya. 

Gede menjelaskan, kronologi kejadian itu berawal saat 

Fangki bersama teman-temannya yakni, Angga, Hilman, Viki, Alan, Abdi dan Asrofil duduk bersama di rumahnya Hilman. "Tiba-tiba datang mantan istrinya Fangki yang bernama Susi Susanti bersama suami barunya bernama Jefri (terlapor -red) mengantarkan anak hasil perkawinan Fangki dengan Susi Susanti yang bernama Gibran ke rumah Fangki," beber Kapolsek Asembagus.

"Hal itu dikarenakan Gibran menangis dan pada saat itu, Fangki berada dirumah Hilman, sehingga Susi Susanti mengantar anaknya ke rumah Hilman untuk menemui Fangki," tambah Gede. 

Sesampainya di rumah Hilman, Jefri tersinggung karena tatapan mata Angga. "Setelah pulang, terlapor (Jefri -red) menantang Angga melalui pesan WhatsApp yang berisi 'ditunggu di Pom Asembagus sendirian'. Kemudian Fangki, Angga dan Hilman berangkat ke Pom bensin Asembagus," imbuh Gede. 

Setelah sampai di selatan Jalan Pom bensin Asembagus, tepatnya di depan Apotik Subur Jaya Farma, Jefri dan teman-temannya mendekati korban dan langsung melakukan pemukulan secara bersama-sama kepada Angga. Kemudian dilerai oleh Hilman, sehingga Hilman juga dipukuli oleh terduga pelaku. Kemudian dilerai oleh warga sekitar," pungkas Kapolsek Asembagus. (*) 

*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin