Dikeluhkan Soal Penarikan SPP, Pihak SMAN 1 Umbulsari Angkat Suara
Seusai mendapat keluhan wali murid, pihak SMAN 1 Umbulsari, Jember, akhirnya buka suara terkait pemungutan SPP sebesar Rp65 ribu perbulan dan uang gedung Rp1 juta bagi siswa kelas X. Ketua Komite Sekolah SMA Negeri I Umbulsari, Herman Sumali, bahkan mengakui bahwa memang ada program SPP gratis dari Pemrov Jatim untuk SMA/SMK Negeri di seluruh Jawa Timur.
Narasinews.id, JEMBER - Seusai mendapat keluhan wali murid, pihak SMA Negeri 1 Umbulsari, Jember, akhirnya buka suara terkait pemungutan SPP sebesar Rp65 ribu perbulan dan uang gedung Rp1 juta bagi siswa kelas X. Ketua Komite Sekolah SMA Negeri I Umbulsari, Herman Sumali, bahkan mengakui bahwa memang ada program SPP gratis dari Pemrov Jatim untuk SMA/SMK Negeri di seluruh Jawa Timur.
Namun perlu diperjelas, bahwa di tahun 2020, SPP tersebut hanya cair enam bulan dalam satu tahun. Sementara di tahun 2021 hanya cair empat bulan dalam satu tahun.
IKUTI JUGA:
- Kirim Karya, Informasi atau Temuan ke Instagram Narasinews.id
- Berita Hangat: Ditinggal Tahlilan Garasi Mobil Terbakar
- Berita Hangat: Anggota DPRD Kota Probolinggo Soroti Bantuan Seragam SD dan SMP
- Berita Hangat: Pembangunan Jembatan Ngadi Kediri Perlu Terus Dievaluasi
Sementara untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajar dalam satu tahun, Pemprov Jatim seharusnya mencairkan Rp840 ribu persiswa. Dengan rincian SPP Rp70 ribu perbulan untuk setiap siswa selama 12 bulan.
"Bila SPP cair hanya empat atau enam bulan dalam satu tahun, apa bisa nutupi kebutuhan sekolah? Jadi SPP itu dari kebutuhan sekolah yang sudah diprogramkan satu tahun dalam APBD itu ternyata uangnya tidak cukup," ujarnya.
Atas pertimbangan tersebut, pihak Komite Sekolah SMA Negeri 1 Umbulsari bermusyawarah dengan wali murid untuk meminta sumbangsih dana sebesar Rp50 ribu perbulan guna memenuhi kebutuhan KBM. "Sehingga keseluruhan siswa yang berjumlah sekitar 800 orang bila dikalikan Rp50 ribu, maka dana SPP hasil partisipasi wali murid mencapai Rp40 juta rupiah dalam setahun," ucapnya.
Sementara itu, terkait sumbangan uang gedung, Herman mengatakan bahwa SMA Negeri 1 Umbulsari secara keseluruhan membutuhkan sarana berupa ruang kegiatan belajar (RKB) sekitar 25 gedung. Saat ini, sudah dimanfaatkan siswa sejumlah 20 gedung. Sehingga masih kurang lima gedung lagi.
Ia menambahkan, lembaga sekolah mendapatkan bantuan tiga gedung dari Pemprov Jatim dengan nilai anggaran sekitar Rp800 juta lebih dan sekarang masih dalam proses pembangunan.
Bersamaan dengan pengerjaan proyek RKB dari anggaran Pemprov Jatim, saat ini pihak Komite Sekolah SMA Negeri 1 Umbulsari juga sedang membangun satu gedung RKB hasil dana sumbangan Rp1 juta dari setiap wali murid kelas X.
"Karena ruang kelasnya kurang, sementara muridnya banyak. Terpaksa sekolah meminta supaya komite kalau bisa menambah ruang kegiatan belajar. Kami ngomong (musyawarah -red) ke wali murid, akhirnya mereka sepakat menyumbang dengan suka rela dengan jumlah tertentu dan dicicil empat kali lunas," terang Herman.
Atas kesepakatan bersama antara pihak komite sekolah dengan wali murid, pihaknya juga memberikan keringanan bagi wali murid yang memang kondisinya tidak mampu.
"Prakteknya yang mestinya satu tahun lunas itu bisa sampai tiga tahun baru lunas. Jadi jangan ada persepsi bahwa sekolah menekan, itu gak ada, " pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Sekolah SMA Negeri I Umbulsari, Aunur Rofiq, menyampaikan bahwa sebagai bentuk pertanggungjawaban moral sekolah atas sumbangsih yang diberikan wali murid, tentunya sekolah harus mempunyai prestasi.
Kata Rofiq, SMA Negeri I Umbulsari telah meraih sejumlah prestasi tingkat internasional. Di antaranya mendapatkan medali emas sebagai presenter terbaik dalam lomba peneliti muda internasional se-Asia Tenggara. Di mana kegiatan itu diikuti peserta 10 negara di tahun 2022.
"September kemarin kami juga mengikuti lomba presenter internasional diikuti 24 negara. Kami salah satu presenter terbaik. Kami juga akan mengikuti lomba melukis internasional. Penyelenggaranya dari Negara India. Kita sudah menyiapkan 10 siswa," bebernya.
Prestasi lain, lanjut Rofiq, dengan pembekalan hidup (live skill) bahwa di SMA Negeri I Umbulsari ada dua pelayanan yang diberikan kepada siswa. Yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi dan kerja langsung atau terjun ke masyarakat.
Untuk terjun ke masyarakat ada dua. Yakni sumber dana dari orang tua atau komite yang kita kenal SMANUM City, dan dari Provinsi Jatim ada SMA Double Trex.
Untuk SMANGUN Citi, sekolah memberikan siswa keahlian servis motor, tata boga dan tata rias. Ada lagi layanan SMANUM Go Internasional. Yaitu menyiapkan siswa yang mau belajar di China dengan 100 persen beasiswa. Bahkan ada siswa yang dapat uang saku. Kemudian menyiapkan siswa yang mau bekerja di Jepang.
"Oleh karena itu kami bersama menanggung. Orang tua berpartisipasi, kita mempertanggungjawabkan dengan mewujudkan semua prestasi yang saya sampaikan tadi," pungkas Rofiq. (*)
* Reporter : Imam Tahrir | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?