Bupati Jember Komitmen Berdayakan Perempuan Muda
Bupati Jember dan Country Representative Rutgers Indonesia, Amala Rahmah, menandatangani berita acara kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan Rutgers Indonesia. Isinya berkenaan dengan pemberdayaan remaja perempuan dan perempuan muda.
Narasinews.id, JEMBER - Bupati Jember, Hendy Siswanto, dan Country Representative Rutgers Indonesia, Amala Rahmah, menandatangani berita acara kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dengan Rutgers Indonesia, Selasa (11/10/2022). Kegiatan tersebut berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha.
Hendy mengatakan, kerjasama antar kedua lembaga itu berkenaan dengan pemberdayaan remaja perempuan dan perempuan muda. Termasuk di dalamnya kekerasan terhadap perempuan.
"Dan di dalamnya juga Rutgers Indonesia berkerjasama dengan dua yayasan. Yaitu yayasan Tanaoker dan SUAR. Dan juga di backup oleh relawan-relawan yang lain terkait stunting dan AKI/AKB," ucapnya.
IKUTI JUGA:
- Kirim Karya, Informasi atau Temuan ke Instagram Narasinews.id
- Berita Hangat: Ditinggal Tahlilan Garasi Mobil Terbakar
- Berita Hangat: Anggota DPRD Kota Probolinggo Soroti Bantuan Seragam SD dan SMP
- Berita Hangat: Pembangunan Jembatan Ngadi Kediri Perlu Terus Dievaluasi
Hendy melanjutkan, kerjasama itu di support dana dari Pemerintah Negara Belanda melalui Rutgers Indonesia untuk Kabupaten Jember. Kerjasama yang baru saja di tandatangani bakal berlangsung dari 2022 hingga 2025 mendatang.
"Kami juga sudah membuat perintah khusus kepada kepala DP3AKB untuk mengawal ini agar hasilnya terukur. Ada report yang jelas. Ada konkrit orangnya, bukan hanya ada laporannya saja. Jadi terimplementasi langsung kepada masyarakat," imbuhnya.
Hendy optimis, kerjasama itu akan menyentuh masyarakat hingga ke pelosok desa. Sebab infrastruktur sudah selesai diperbaiki. Sehingga kantong-kantong persoalan yang ada di daerah pinggiran bisa dijangkau.
"Bentuk (kerjasama -red) adalah edukasi. Harapannya edukasi itu bisa ditindaklanjuti oleh Camat, Kades, maupun Pemkab Jember itu sendiri. Sebagai projek percontohan, sekarang ada dua kecamatan. Yaitu Kecamatan Silo dan Ledokombo," bebernya.
Bagaimana dengan penanganan masalah perempuan di Kecamatan lain?
Hendy menjawab, penanganan persoalan perempuan sudah merata di 31 Kecamatan. Pihaknya berkolaborasi dengan DP3AKB, Dinsos, Dinkes dan yang lainnya. Jika ditambah lagi dengan Rutgers Indonesia, tentu penanganan itu akan menjadi semakin kuat.
"Kami sadar tidak sedikit persoalan tentang masalah remaja perempuan maupun perempuan muda. Ditambah lagi stunting dan AKI/AKB. Itu bukan persoalan Pemkab saja, tapi semua stakeholder yang ada. Dari bidang pendidikan, perguruan tinggi dan pondok pesantren berusaha mencegah permasalahan itu," pungkas Hendy. (*)
*Reporter : Zainul Hasan | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?