Bau Menyengat Amonia PT PIM, Warga: Dipikir Kami Bukan Manusia

"Baunya dari pukul 19.30 WIB, sebelum adzan Isya' Namun saat kami melakukan salat Isya' bau tersebut makin parah hingga membuat kami sulit untuk bernafas," ujar Aisyah

Bau Menyengat Amonia PT PIM, Warga: Dipikir Kami Bukan Manusia
Warga Desa Tambon Baroh, menutup hidung akibat mencium bau menyengat amonia PT PIM. Ironisnya mereka hanya diberi susu oleh pihak PT PIM. (Foto : Ahmad Mirdza/Narasinews.id)

Narasinews.id, ACEH UTARA - Warga Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, merasa rasah dengan bau menyengat amonia yang berasal dari PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Jumat (6/1/2023). Sehingga mereka terganggu saat beraktivitas. 

Aisyah salah satunya. Menurut perempuan 58 tahun ini bau amonia mulai tercium sekitar pukul 19.40 WIB. Bahkan bau amonia semakin pekat, sehingga membuat warga sekitar sulit bernafas.

"Baunya dari pukul 19.30 WIB, sebelum azan Isya. Namun saat kami melakukan salat Isya bau tersebut makin parah hingga membuat kami sulit untuk bernafas," ujarnya dengan nada tinggi.

Menurutnya sebagian warga yang terpapar mengalami mual, mata pedih hingga muntah. Bahkan ada yang sampai dilarikan ke Rumah Sakit milik PT PIM. Namun tidak ada bantuan apapun dari pihak PT PIM.

"Warga yang terpapar telah berkumpul di titik kumpul, namun tidak satu pun dari pihak PT PIM yang tampak untuk melakukan evakuasi. Mulai dari satpam hingga pegawai. Rumah Sakit PIM yang ada, hanya menanggapi dan kami dikasi susu. Apa cukup dengan susu?,” tanya Aisyah

Lebih lanjut, Aisyah menyampaikan, pihak PT PIM seakan lupa akan janjinya. Yakni berupa penanggulangan dan evakuasi terhadap masyarakat sekitar bila menghirup amonia.

“Dulu mereka (PT PIM -red) berjanji apabila ada kejadian terhirup amonia kami disuruh tunggu di tempat evakuasi dan dijemput. Tapi sekarang tidak ada, hanya janji yang tinggal janji. Untuk ke umah sakit kami naik kendaraan sendiri, namun untuk warga yang tidak ada kendaraan bagaimana?," bebernya.

Kekecewaan juga terlihat dari Jamaluddin warga Tambon Baroh. Dirinya menilai pihak PT PIM tidak pernah menganggap warga yang menghirup amonia. "Kurang ajar sekali, dipikir kami bukan manusia. Tidak peduli mereka terhadap apa yang kami alami. Percuma ditulis Peduli PIM besar - besar,” tegasnya.

" Mereka jangan lempar batu sembunyi tangan. Sengaja dilepas amonia dan tidak terkontrol, tunggu mati orang lalu dikasi susu satu persatu. Bukan itu obatnya,” imbuh Jamaluddin.

Sementara itu, SPV Humas PT PIM, Zulhadi belum membalas konfirmasi dari Jurnalis Narasinews.id melalui pesan WhatsApp maupun via telepon. (*) 

*Reporter : Ahmad Mirdza | Editor : Fathur Rozi