Ahyerul Anam, Petani Kreatif Sulap Barang Rongsokan Jadi Antena
"Saya ini awalnya hanya mencoba saja untuk membuat antena televisi dari kurungan kipas angin bekas dan sebenarnya saya sudah lama membuat antena ini. Namun saya aplikasikan ke televisi milik saya sendiri sebelum siaran televisi analog dinonaktifkan oleh pemerintah," ujar Ahyerul
Narasinews.id,PROBOLINGGO - Ahyerul Anam, warga Dusun Petung, Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo ini memiliki kreatifitas yang cemerlang. Bagaimana tidak, di tengah keresahan masyarakat dalam penggunaa Set Top Box (STB) agar bisa menikmati siaran televisi.
Ternyata memunculkan masalah baru, tidak sedikit keluhan masyarakat yang tidak bisa menikmati siaran televisi favoritnya. Hal itu terjadi usai masa peralihan siaran analog ke siaran digital, dikarenakan antena lamanya yang kurang mendukung.
Pria yang berprofesi sebagai petani ini mencoba menciptakan produk elektronik hasil kerajinan tangannya sendiri. Di mana dirinya memanfaatkan barang rongksokan. Yakni berupa penutup kipas angin bekas menjadi antena televisi yang mampu menangkap sinyal satelit televisi secara maksimal.
Ahyerul mengaku, dirinya mengaku sudah terbiasa menyulap barang rongsokan menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan dibutuhkan di kalangan masyarakat. "Saya ini awalnya hanya mencoba saja untuk membuat antena televisi dari kurungan kipas angin bekas dan sebenarnya saya sudah lama membuat antena ini. Namun saya aplikasikan ke televisi milik saya sendiri sebelum siaran televisi analog dinonaktifkan oleh pemerintah," ujarnya, Minggu (8/1/2023).
Alhasil ternyata televisi miliknya mampu menangkap sinyal dengan sangat baik. Bahkan mampu berfungsi lebih baik dari antena konvensional yang banyak di jual di toko - toko elektronik.
Ditambah lagi, baru - baru ini banyak masyarakat yang mengeluh lantaran siaran televisinya kurang maksimal. Akibat dari alat tambahan STB yang berperan menjadi alat tambahan untuk menikmati siaran televisi digital.
"Ternyata masalah tersebut dikarenakan oleh antena lama yang kurang memadai dalam menangkap sinyal dari STB nya. Jadi saya coba lah untuk membuat antena sendiri yang sekiranya mampu menangkap sinyal digital secara baik dan maksimal," tambahnya.
Dengan bermodal paralon kecil sebagai gagang antena dan merombak dua batang almunium yang berada di antena lamanya sebagai kanal penangkap sinyal. Akhirnya antena buatan tangannya itu berhasil menampilkan siaran televisi secara jernih dan mampu menerima sinyal lebih banyak lagi.
"Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit saja mas untuk merakit antena dari barang bekas ini dan konsepnya juga tidak jauh beda dari antena konfensional lainnya. Namun hanya berbeda bahan saja, kalau beli antena baru kan bahannya menggunakan almunium semua. Kalau buatan sendiri, bahannya ya dari barang bekas. Namun untuk kualitas menangkap sinyak ya bisa dibandingkan," tuturnya.
Namun Ahyerul mengatakan, hingga saat ini dirinya memproduksi antena rakitannya itu hanya untuk kalangan sendiri saja. Dari sanak saudara dan tetangganya. Bahkan dirinya tidak mematok harga sepeserpun kepada konsumennya yang hendak membuat antena seperti miliknya yang mampu menangkap sinyal televisi kurang lebihnya 30 chanel.
"Saya tidak mematok harga kok, ya karena kan memang bahan dasarnya sendiri hanya dari barang bekas. Jadi ya saya bikinkan saja ketika saya ada waktu senggang, kan lumayan bisa sedikit membantu sesama," tegasnya. (*)
*Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?