Songkok Anyaman Bambu dari Banyuwangi Laris Manis Terjual Selama Ramadan
"Songkok anyaman ini kelebihannya adalah awet serta tahan air dan keringat. Karena songkoknya berongga, waktu dipakai juga tidak panas. Udara bisa keluar-masuk," jelas Samlawi
Narasinews.id, BANYUWANGI - Satu lagi yang unik dari Banyuwangi. Irisan bambu yang dianyam menjadi songkok laris manis terjual selama bulan suci ramadan. Selain motifnya yang memunculkan corak alami, keunikannya memancarkan nuansa fitri kala dipakai saat lebaran nanti.
Salah satu pengrajin songkok bambu, Samlawi bersyukur pesanan songkok anyaman pada Ramadan ini cukup tinggi. Hasil dari penjualan itu bisa ia pakai untuk mencukupi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Apalagi, songkok anyaman merupakan kerajinan yang laku saat musim tertentu, yakni saat hari besar umat Islam. Hal ini berbeda dengan kerajinan berbahan dasar bambu lain yang relatif tetap laku pada saat apapun.
Samlawi membuat songkok anyaman di rumahnya. Seorang diri tangan-tangannya merajut satu demi satu anyaman bambu hingga menghasilkan bentuk songkok yang ideal. Dalam sehari, Samlawi bisa membuat sekitar 20 songkok rajut. Cukup banyak karena Samlawi telah lihai dalam merajut anyaman bambu menjadi songkok. Maklum, ia sudah sekitar enam tahun bekerja sebagai pembuat kerajinan itu.
Ada beberapa jenis motif songkok ancaman yang Samlawi produksi. Tiap motif ditentukan oleh corak dan warnanya. Semakin rumit proses pembuatannya, harga jualnya pun semakin mahal.
"Harganya antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu per biji," tambah dia.
Sementara untuk ukuran, Samlawi membuat songkok mulai ukuran 2 hingga 10 -- peci anyaman untuk anak-anak hingga orang dewasa.
"Songkok anyaman ini kelebihannya adalah awet serta tahan air dan keringat. Karena songkoknya berongga, waktu dipakai juga tidak panas. Udara bisa keluar-masuk," jelasnya.
Songkok rajut buatan Samlawi dipesan dari berbagai daerah. Bukan hanya warga Banyuwangi yang menyukainya. Tapi juga warga Surabaya, Semarang, hingga kota-kota di luar Jawa. "Pesanan dari Aceh juga ada," tutur Samlawi. (*)
*Reporter : Habibi | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?