RSUD dr Iskak Tulungagung Jadi Percontohan Rumah Sakit di Indonesia
"Saya sudah dengar prestasinya banyak, layanan ke masyarakatnya baik, teknologi informasinya baik, saya mau lihat sendiri," ujar Budi Gunadi Sadikin
Narasinews.id, TULUNGAGUNG - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, memberi kredit tinggi terhadap tata kelola layanan di RSUD dr Iskak Tulungagung. Menurutnya rumah sakit plat merah tersebut dinilai sudah modern dan transparan. Sehingga bakal dijadikan role model atau percontohan nasional.
Hal itu disampaikan Menkes saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke RSUD dr Iskak Tulungagung, Kamis (2/2/2023). Tujuannya untuk mempelajari manajemen dan layanan unggulan di rumah sakit tersebut.
"Saya sudah dengar prestasinya banyak, layanan ke masyarakatnya baik, teknologi informasinya baik, saya mau lihat sendiri," ujarnya kepada awak media.
Menurutnya, tata kelola pelayanan di RSUD dr Iskak Tulungagung sudah seperti yang ia harapkan. Terutama dalam pemberlakuan sistem tarif dan pemberian tunjangan kepada para tenaga kesehatan beserta seluruh SDM pendukung yang berbasis cost unit (satuan harga). Baik yang berkaitan dengan jasa medis, obat, fasilitas penunjang maupun unsur-unsur biaya lain yang semuanya terukur dan memiliki patokan tarif yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya menyaksikan sendiri penerapan aplikasinya, dan itu mengagumkan. Saya datang ke sini untuk memastikan pelayanan yang diberikan rumah sakit ini kepada masyarakat, karena kabar yang saya terima, rumah sakit ini sudah mendapatkan banyak sekali penghargaan," tegas Menkes.
Dalam kunjunganya Menkes melihat langsung ke ruang pelayanan gawat darurat yang mana sudah dilengkapi dengan sistem berbasis teknologi. Yaitu Public Safety Center (PSC). Selain itu, Mantan Wamen BUMN ini juga berkesempatan meninjau sejumlah fasilitas layanan unggulan. Seperti cathlab, layanan IGD red zone-yellow zone-gren zone serta meninjau kinerja beberapa sistem aplikasi manajemen lainnya.
Budi menilai, penerapan sistem kegawatdaruratan RSUD dr Iskak tersebut patut diterapkan pada rumah sakit lainya yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, daripada membuat inovasi baru, ia mengaku lebih tertarik untuk mereplikasi inovasi pelayanan yang suah ada dan terbukti berhasil.
Bahkan, Menkes mengatakan, sistem pengelolaan yang sudah berjalan efektif dan berhasil di RSUD dr Iskak akan dijadikan standar baru pengelolaan rumah sakit di Indonesia. "Iya maunya begitu, tinggal minta Pak Supriyanto (Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung -red) mau bantuin apa tidak," tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr, Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto, mengaku bangga dan tersanjung dengan rencana Menkes untuk mengadopsi sistem dan model tata layanan perumahsakitan di RSUD dr. Iskak. Ia beserta seluruh tim manajemen, mengaku siap untuk mendukung rencana Menkes mereformasi tata layanan perumahsakitan di Indonesia. Terutama di lingkup RS vertikal yang ada di bawah naungan Kementerian Kesehatan.
Untuk menciptakan sebuah RS seperti RSUD dr. Iskak harus mengadopsi sistem seutuhnya. Pengaplikasian sistem ini, jika dilakukan dengan benar hasilnya akan kelihatan pada enam bulan pertama. "Tapi biasanya kalau kloning itu bisa dilihat hasilnya sekitar setengah tahun. Meski demikian, capaian tiap RS berbeda-beda melihat kasus yang ada di tiap RS," terangnya.
Di tempat yang sama, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengapresiasi langkah Menkes dengan menetapkan RSUD dr Iskak sebagai rujukan kardiovaskuler dan RS jejaring pengampuan pelayanan stroke. Untuk mencapai itu, tentu diikuti dengan upgrade pengembangan manajerial dan pengembangan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana memerlukan dana yang cukup besar. Oleh sebab itu harapannya Pemerintah Pusat memberikan dukungan pengembangannya.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan RSUD dr Iskak sebagai pusat rujukan. Besar harapan adanya support dan dukungan pemerintah pusat pada pengembangan, baik peningkatan kompetensi sumber daya manusia maupun peningkatan sarana dan prasarana," tuturnya. (*/adv)
*Reporter : Agus Setiawan | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?