MT I Tiba, Anggota DPRD Situbondo Minta KP3 Awasi Pendistribusian Pupuk Subsidi
"MT I dimulai pada bulan Januari sampai April. Sehingga harga pupuk bersubsidi untuk petani harus dikawal. Agar petani tetap menikmati Harga Eceran Tertinggi (HET -red). Kemudian stoknya juga tetap aman," ujar Abdul Aziz
Narasinews.id, SITUBONDO - Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Abdul Aziz, meminta Komisi Pengawasan Pupuk dan Pertisida (KP3) Kabupaten Situbondo mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi hingga ke tingkat petani. Sebab Masa Tanam (MT) I telah tiba, sehingga pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan oleh petani.
"MT I dimulai pada bulan Januari sampai April. Sehingga harga pupuk bersubsidi untuk petani harus dikawal. Agar petani tetap menikmati Harga Eceran Tertinggi (HET -red). Kemudian stoknya juga tetap aman," ujarnya, kepada Jurnalis Narasinews.id, Minggu (8/1/2023).
Lebih lanjut, Politisi Partai Gerindra ini menyampaikan dirinya masih menerima laporan dari para petani terkait mahalnya harga pupuk bersubsidi. Sehingga hal tersebut dikeluhkan petani, karena otomatis biaya produksi membengkak.
"Saya menerima laporan dari Gapoktan dan petani, jika harga pupuk urea bersubsidi dijual Rp350 hingga Rp500 per-kuintal. Padahal HET nya Rp225 ribu. Pendistribusiannya memang sesuai dengan aturan. Tetapi kadang kala sampainya di kios harganya tinggi. Untuk itu, kami meminta kepada KP3 untuk mengawal pendistribusian pupuk bersubsidi ke kios-kios hingga ke tingkat petani," tegasnya.
Legislator Dapil IV DPRD Situbondo ini optimis bila KP3 melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dengan sungguh-sungguh, maka harga pupuk bersubsidi tetap sesuai dengan HET dan stoknya aman. "Anggota KP3 ini di ketuai oleh Pak Sekda, dengan anggota Kejaksaan, Polres Situbondo, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Diskoperindag. Nah komponen ini harus berkolaborasi," beber Aziz.
Namun Aziz juga mengapresiasi kinerja KP3 atas kinerjanya menutup kios-kios pupuk nakal. "Ada tiga kios pupuk yang ditutup karena memang ada penimbunan pupuk bersubsidi. Salah satunya di Desa Sumberkolak. Tetapi ini masih belum maksimal menurut saya, karena di akar rumput (petani -red) harganya masih di atas HET," imbuhnya.
Sementara itu, Jurnalis Narasinews.id menghubungi Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Basmala, melalui sambungan telepon WhatsApp sekitar pukul 16.19 WIB. Namun yang bersangkutan tidak mengangkat telpon, meskipun nada dering berbunyi. (*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?