Miris, Kisah Pedih Penyintas Erupsi Semeru di Desa Curah Kobokan

“Sebelumnya saya beserta suami dan tiga anak saya ini menggantungkan hidup ya sebagai petani, di Desa Curah Kobokan, dekat rumah saya yang hancur akibat erupsi tahun lalu,” ungkap penghuni rumah D3-03.

Dec 6, 2022 - 09:58
 0
Miris, Kisah Pedih Penyintas Erupsi Semeru di Desa Curah Kobokan
Tangis Siti pecah ketika menceritakan dampak erupsi Gunung Semeru yang menimbun rumah dan tanaman singkong miliknya. (Foto : Raphel/Narasinews.id)

Narasinews.id, LUMAJANG  – Rasa trauma mendalam usai erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021 silam masih membekas di benak warga penghuni Relokasi Hunian Tetap (Huntap) di Bumi Semeru Damai, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Kini penduduk setempa, kembali merasakan pedihnya dampak erusi yang kembali terjadi, Minggu (4/12/2022) kemarin.

 

Bagaimana tidak, sebagian besar penduduk terdampak erupsi yang sebagian besar menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Kini harus menyaksikan sumber mata pencahariannya, habis tertimbun Awan Panas Guguran (APG) erupsi Gunung Semeru.

 

Seperti halnya yang dirasakan Siti, salah satu warga asal Desa Curah Kobokan. Di mana dirinya sudah menempati rumah relokasi di Bumi Semeru Damai ini, yang sebelumnya masih bermata pencaharian sebagai petani.

 

“Sebelumnya saya beserta suami dan tiga anak saya ini menggantungkan hidup ya sebagai petani, di Desa Curah Kobokan, dekat rumah saya yang hancur akibat erupsi tahun lalu,” ungkap penghuni rumah D3-03.

 

Dia setiap siang hari kembali ke Desa Curah Kobokan bersama keluarganya untuk berkebun. Namun kini dirinya sudah tidak bisa lagi beraktivitas seperti sebelumnya. Karena tanaman singkong seluas tujuh petak miliknya sudah hilang tertutup material panas abu Gunung Semeru.

 

“Ya memang mas, untuk tempat tinggal memang sudah saya dapatkan dari pemerintah. Namun untuk mata pencaharian sehari-hari, saya sudah tidak punya ya bagaimana lagi,” terangnya sebari meneteskan air mata.

 

Sebari beraktivitas, Siti menjelaskan jika saat ini suaminya beserta tiga anaknya sedang berada di Desa asalnya untuk mengais sisa – sisa hasil perkebunanya. Selain itu suaminya juga berupaya mencari pekerjaan barunya. (*) 

*Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow