Kebijakan Baru Bagi yang Ingin Berkunjung ke Bromo, Simak Baik-baik

“Dua kali di depan SD Inpres Ngadisar dan dua kali di pertigaan Wonotoro. Sebetulnya jauh lebih banyak. Namun empat kejadian itu yang terekam CCTV,” ucap AKP Sapari

May 25, 2023 - 08:42
 0
Kebijakan Baru Bagi yang Ingin Berkunjung ke Bromo, Simak Baik-baik
Potret salah satu kecelakaan bus yang terjadi di jalan sekitar Gunung Bromo. (Foto: Raphel/Narasinews.id)

Narasinews.id, PROBOLINGGO – Polantas Probolinggo mengambil sikap serius menghadapi maraknya kecelakaan lalu lintas di jalan menuju Wisata Alam Gunung Bromo. Aparat kepolisian meminta bus wisata yang hendak menuju Gunung Bromo memarkir kendaraannya di sentra parkir yang berada di belakang Mapolsek Sukapura.

Langkah tersebut diambil setelah polisi melakukan sejumlah olah TKP atas peristiwa laka lantas yang terjadi sebelum-sebelumnya. Di mana kecelakaan rata-rata disebabkan karena rem kendaraan tidak berfungsi akibat ekstremnya jalur tersebut. 

Tak hanya pembatasan jarak parkir saja, polisi juga memasang banner peringatan dan melibatkan tokoh masyarakat atau pun pelaku wisata untuk memberikan edukasi keselamatan kepada wisatawan.

Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Sapari mengatakan, penumpang kendaraan besar yang parkir di belakang Mapolsek Sukapura bisa melanjutkan perjalanannya ke tempat wisata menggunakan kendaraan wisata.

Sementara untuk jalur turun, bus dan kendaraan besar diarahkan lewat jalur timur. Tepatnya turun di Patalan.

Dari jalur itu, bisa langsung tembus ke Pintu Tol Muneng. Bus atau kendaraan besar tidak disarankan melewati jalur Lumbang. Kebijakan itu diambil setelah ada kejadian bus rem blong di Lumbang beberapa waktu lalu.

Tercatat dalam sebulan terakhir terjadi empat kali kejadian motor rem blong. “Dua kali di depan SD Inpres Ngadisar dan dua kali di pertigaan Wonotoro. Sebetulnya jauh lebih banyak. Namun empat kejadian itu yang terekam CCTV,” ucapnya.

Bahkan satu dari kecelakaan tunggal yang terjadi di jalur wisata tersebut memakan korban jiwa dan luka-luka. Rata-rata pemotor tidak menguasai medan atau jalur menuju Bromo. Saat jalan menurun, kebanyakan pemotor mematikan mesin atau menekan rem secara terus menerus.

“Nah rem ini yang bermasalah. Ketika direm terus, piringan atau cakram akan panas. Hal ini menghilangkan daya cengkram sesaat. Begitu agak dingin, dia akan mencengkeram lagi,” tambahnya.

Alhasil terjadilah insiden rem blong. Gravitasi bumi, jalanan menurun, hinggabeban yang disangga motor menjadi kombinasi penambah kecepatan sampai terjadinya rem blong. Mayoritas kejadian ini, melanda motor matik. Di mana kendaraan tersebut hanya bergantung pada fungsi rem saja. Berbeda dengan motor transmisi manual. 

Reporter: Raphel | Editor: Izzul Muttaqin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow