Gus Firjaun Ikuti Rakor UHC Se-Jawa Timur
"Kita berharap lebih banyak lagi yang masuk UHC. Maka Pak Sekda saya minta hitung berapa sebetulnya kalau Pemprov akan ikut support supaya kabupaten/kota di Jatim bersama-sama masuk katehori UHC,” ujar Gubernur Khofifah.
Narasinews.id, JEMBER - Wakil Bupati (Wabup) Jember, KH. MB. Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menghadiri rapat koordinasi (Rakor) tentang Universal Health Coverage (UHC), Kamis, 23 Maret 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Rakor dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tersebut dihadiri 38 kepala daerah se-Jawa Timur.
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah mendorong seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur mampu mencapai UHC. Yakni 95 persen penduduk daerah tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Lebih lanjut, Mantan Mensos RI ini menyebut, sejauh ini terdapat 21 kabupaten/kota di Jawa Timur yang mencapai UHC. Salah satunya Kabupaten Jember. Sehingga ia berharap sisanya yakni 17 daerah agar segera mencapai UHC.
"Kita berharap lebih banyak lagi yang masuk UHC. Maka Pak Sekda saya minta hitung berapa sebetulnya kalau Pemprov akan ikut support supaya kabupaten/kota di Jatim bersama-sama masuk katehori UHC,” ujar Gubernur Khofifah.
Khofifah melanjutkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan mekanisme sistem rujukan yang lebih baik. “Bagaimana memastikan sistem rujukan berjenjang yang takes time itu bisa kita persingkat dengan sistem rujukan terintegrasi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengatakan pada prinsipnya tugas instansi yang ia pimpin memfasilitasi Provinsi Jatim sesegera mungkin masuk ke UHC. Di mana 95 persen masyarakat Jatim bisa masuk kepesertaannya. "Adapun target UHC di 2024 adalah 98 persen,” terangnya.
Kadinkes Jatim juga menjelaskan, dampak dari sistem rujukan yang tidak baik, maka keterlambatan pasien menjadi hal yang mengganggu. "Kemudian terjadi over capacity dan lamanya antrean operasi sehingga akan mengganggu keamanan dan kualitas layanan, kepuasan pasien, keberlangsungan RS, maupun program-program pemerintah yang lain,” jelasnya. (*)
*Reporter : Sutrisno
What's Your Reaction?