Wisata Gunung Bromo Tutup Tiga Hari
“Kita belajar dari tahun sebelumnya, di mana saat itu masih kondisi masa pandemi covid 19. Di (ketika itu) memang kita dituntut untuk menerapkan pembatasan sosial dengan ketat. Ternyata hal tersebut membuat sesi upacara dan perayaan Yadnya Kasada berjalan dengan sangat khidmat,” terang Bambang Suprapto
NARASINEWS.ID, PROBOLINGGO – Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo di awal Bulan Juni nampaknya harus berpikir ulang. Sebab ada penutupan Wisata Alam Gunung Bromo selama tiga hari. Yakni sejak tanggal 3 hingga 5 juni mendatang.
Penutupan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Ketua PHDI Kota Tengger, kebijakan tersebut diambil sesuai kesepakatan masyarakat Suku Tengger. Sebab pada tanggal 4 hingga 5 di bulan itu, dilaksanakan upacara tahunan Suku Tengger yang dikenal dengan Yadnya Kasada.
Bambang Suprapto selaku Ketua PHDI Suku Tengger ini mengatakan bahwa pihaknya belajar dari tahun sebelumnya dalam menjaga kondusifitas perayaan Yadnya Kasada.
“Kita belajar dari tahun sebelumnya, di mana saat itu masih kondisi masa pandemi covid 19. Di (ketika itu) memang kita dituntut untuk menerapkan pembatasan sosial dengan ketat. Ternyata hal tersebut membuat sesi upacara dan perayaan Yadnya Kasada berjalan dengan sangat khidmat,” terangnya pada Jumat (26/5/2023).
Warga suku tengger yang berada pada kawasan pura di lautan pasir dan bibir kawah gunung purba tersebut biasanya juga melakukan ritual larung sesaji.
“Tanpa adanya orang asing ya, jadi upacara adat tersebut bisa berjalan dengan khidmat. Kan kalau terlalu ramai, kita juga berdesakan, sehingga bisa mengganggu berjalannya prosesi upacara,” tambahnya.
Bambang juga mengatakan bahwa pihaknya nantinya juga akan melakukan pembatasan penhunjung di empat wilayah Kabupaten yang berada di Lereng Gunung Bromo.
“Antara lain yakni dari Kabupaten Probolinggo kita batasi sampai di Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura. Untuk Wilayah Kabupaten Lumajang dan Malang berada di Cemplang. Sedangkan wilayah Kabupaten Pasuruan batasnya itu sampai di Pakis Pincir,” imbuhnya.
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola TNBTS terkait dengan pembatasan kunjungan selama perayaan Yadnya Kasada tersebut.
“Nanti ya, untuk pengumuman melalui surat edaran dengan atas nama kelembagaan akan dilayangkan,” tuturnya.
Di lain sisi, Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Sapari, juga akan menerjunkan beberapa personelnya untuk berjaga di titik batas yang ditentukan bersamaan dengan personel dari Polsek Sukapura.
“Kita akan mengerahkan personel untuk berjaga di wilayah perbatasan yang sudah ditentukan dengan bantuan dari warga muslim juga yang bermukim di wilayah lereng Gunung Bromo tersebut,” ucapnya.
Hal tersebut dilakukan agar sesi ritual keagamaan yang dilakukan oleh warga Tengger bisa berjalan dengan Khusyuk tanpa adanya gangguan.
Reporter: Raphel | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?