Tak ingin Identitasnya Sebagai Kota Anggur Hilang, Ini Yang Dilakukan Warga Probolinggo
“Jadi kita tidak hanya menanam saja, namun kita coba untuk mengolah juga hasil dari buah anggur yang kita tanam ini,” terang Lurah Jrebeng Mas Arik Fajeri
PROBOLINGGO, NARASINEWS.ID - Kota Probolinggo, memanglah memiliki sebutan sebagai Kota anggur. Namun seiring berkembangnya zaman seperti saat ini, sulit sekali menjumpai kebun anggur di kota tersebut.
Oleh sebab itu, sejumlah warga di Jalan Sunan Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo ini berswadaya memanfaatkan tanah aset milik pemerintah menjadi kebun budidaya anggur.
Lurah Jrebeng Mas Arik Fajeri mengatakan jika ide tersebut bermula, ketika melihat banyaknya rumah warganya yang menanam anggur di depan rumahnya masing – masing.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk merangkul seluruh warganya, agar lebih masif lagi dalam membudidaya anggurnya.
Alhasil dengan memberi fasilitas tanah aset milik pemerintah Kota Probolinggo, Sebagai tempat budidaya anggur.
“Jadi kita tidak hanya menanam saja, namun kita coba untuk mengolah juga hasil dari buah anggur yang kita tanam ini,” terangnya, pada Minggu (13/8/2023) siang.
Seperti halnya anggur hasil panennya sangat memuaskan, warga setempat pun berhasil mengolah sendiri. Seperti menjadikan juss, Wine.
Bahkan anggur hasil panennya, juga bisa menjadi sambal anggur yang khas dari kota Seribu anggur ini.
“Namun karena kita di Probolinggo ini mayoritas muslim, jadi kita mengolahnya lebih dominan ke juss saja,”tambahnya.
Bahkan Arik juga mengatakan bahwa hasil panennya pun dijual ke luar pulau, seperti Pulau Bali untuk dijadikan bahan pokok pembuatan Wine.
“Kita mengolah sendiri hasil panen kebun anggur ini, agar bisa mempunyai nilai jual dengan harga terbaik,” imbuhnya.
Jika anggur hasil panen ini dijual secara langsung, harga yang didapat pun sangatlah rendah.
Hanya berkisar sekitar Rp. 20 ribu saja perkilogramnya, namun jika diolah terlebih dahulu hanganya bisa mencapai dua kali lipat dari hasil penjualan buah secara langsung.
“Untuk jenis anggur yang kita tanam ini juga beraneka ragam jenisnya, Seperti Anggur Siliwangi, Anggur Aligartor, anggur pendalungan, dan beberapa jenis anggur lainnya,” ucapnya.
Meskipun begitu, warga setempat ini sudah merasakan manisnya hasil panen kebun tersebut.
Namun, selama penanaman anggur dari awal tahun 2018 silam ini bukanlah hal yang mudah. Karena faktor iklim tropis, membuat beberapa kali pohon anggur tersebut rusak.
“Bahkan kita juga sering gagal panen, pada musim penghujan yang berintensitas tinggi, membuat buah anggur kita ini rusak atau gugur sebelum dipanen,” pungkasnya.
Arik juga berharap pada warga kelurahan lain yang ada di Kota Probolinggo ini juga mampu membuat kebun anggur seperti ini.
Agar identitas kota Probolinggo sebagai daerah penyuplai anggur terbanyak ini tidak hilang seiring dengan perubahan zaman.
“Kan selain bisa dimanfaatkan sebagai budidaya dan pengolahan anggur, kebun yang tersedia ini juga bisa menjadi jujugan para wisatawan untuk menikmati manisnya buah anggur secara langsung dari pohonnya, seperti wisata agro lainnya,” tandasnya.(*)
*Reporter : Raphel | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?