Politisi Demokrat Raja Ampat Desak Pasar Sunon Bukor Difungsikan
"Apalagi pasar Mbilin Kayam ini posisinya tepat di jantung Kota Waisai," terang Taufik
RAJA AMPAT, NARASINEWS.ID- Rencana relokasi para pedagang dari Pasar Mbilin Kayak ke Pasar Sunon Bukor atau Pasar Baru yang terletak di Jalan Swaibon Pantai, Distrik Kota Waisai, Raja Ampat belum juga terealisiasi. Prosesnya masih tarik ulur.
Padahal rencana tersebut sudah ditegaskan oleh Fraksi Demokrat DPRK Raja Ampat dalam pandangan politiknya beberapa pekan lalu di ruang sidang DPRK. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda adanya relokasi para pedagang dari pasar yang lama ke pasar yang baru.
Ketua Fraksi Demokrat DPRK Raja Ampat, Muh Taufik Sarasa, saat dikonfirmasi pada Kamis (15/6/2023) menegaskan bahwa relokasi para pedagang di Pasar Mbilin Kayam ke pasar Sunon Bukor harus dilakukan pada tahun 2023.
Pria yang akrab disapa Bang Jani itu juga menegaskan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Raja Ampat harus secepatnya melakukan koordinasi lintas sektor terkait dengan relokasi tersebut.
Sementara terkait sarana penunjang pasar, Taufik meminta agar Disperindag berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk selanjutnya disiapkan sarananya.
Menurut Sekretaris Umum DPC Partai Demokrat Kabupaten Raja Ampat itu, bahwa Kota Waisai adalah sentra Ibu Kota Raja Ampat. Di mana daerah itu menjadi tumpuan awal ketika wisatawan hendak berwisata di wilayah Raja Ampat.
Sebab itu, Lanjut Taufik, estetika Kota Waisai harus ditata seindah mungkin agar memberi kesan positif. "Salah satu upaya kita untuk menata wajah Kota Waisai yang indah dan asri adalah dengan merelokasi para pedagang di Pasar Mbilin Kayam ke Pasar Sunon Bukor", imbuhnya.
Ia menerangkan bahwa secara estetika, pasar Mbilin Kayam terlihat kumuh. Sebab itu, relokasi perlu dilakukan agar wajah Kota Waisai kembali ditata. "Apalagi pasar Mbilin Kayam ini posisinya tepat di jantung Kota Waisai," terangnya.
Untuk diketahui, pembangunan pasar Sunon Bukor sudah dibangun oleh pemerintah daerah pada beberapa tahun lalu. Namun belum juga difungsikan. Hal itu dikarenakan para pedagang di Pasar Mbilin Kayam enggan bergeser dari tempatnya. (*)
Reporter: Muh Awin | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?
