Permintaan Tinggi, Beras di Probolinggo Langka
“Di gudang saya yang berada di Jalan Mastrip, Nomor 154 ini, bisa dilihat sudah hampir kosong. Jika ini di los penjualannya ya hanya mampu mencukupi permintaan konsumen selama tiga hari saja,” terang Didit Adi Wijaya Sutanto.
Narasinews.id, PROBOLINGGO - Permintaan beras di Probolinggo tinggi, sehingga berdampak terhadap stok beras yang semakin menipis. Kondisi tersebut berimbas pada harga di pasaran.
Seperti halnya dialami oleh salah satu pemilik distributor beras, UD Akas, Didit Adi Wijaya Sutanto. Menurutnya stok beras yang ada di gudang miliknya saat ini semakin menipis.
“Di gudang saya yang berada di Jalan Mastrip, Nomor 154 ini, bisa dilihat sudah hampir kosong. Jika ini di los penjualannya ya hanya mampu mencukupi permintaan konsumen selama tiga hari saja,” terangnya, Rabu (1/2/2023).
Didit mengatakan kelangkaan beras ini sudah dialami sejak bulan Juli 2022 kemarin. Sehingga dirinya sengaja meminimalisir siklus penjualannya.
“Ya karena kalo tidak di kontrol penjualannya sudah habis sekarang. Jadi kita ini tidak bermaksud menimbun agar bisa mencukupi permintaan konsumen jangka panjang,” tambahnya.
Dari kelangkaan beras saat ini, tentu sangatlah berdampak pada harga di pasaran. Seperti halnya pada beras yang kualitasnya paling buruk pun, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
“Beras yang kualitas rendah ini pun harga awalnya Rp6.500 kini menjadi Rp8.000 hingga Rp9.000. Begitupun untuk beras yang kualitasnya baik,” ucapnya.
Bahkan untuk harga beras merk Tinta, Kepompong, juga berdampak. Untuk beras berkualitas yang harganya awalnya hanya berkisar Rp100.000, kini menjadi Rp120.000 per 10 kilogramnya.
“Penyebab kelangkaan ini kita mendapat kabar jika di daerah Pasuruan ada petani yang baru tanam satu bulan rusak semua ladangnya. Karena curah hujan yang cukup tinggi,” paparnya.
Oleh sebab itu, Didit berharap agar pemerintah bisa mengupayakan bagaimana keluhan masyarakat. “Kan kasihan mereka, untuk beras ini sendirikan merupakan kebutuhan pokok. Selain harganya tinggi, stoknya pun juga menipis,” pungkasnya. (*)
Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?