Oknum Satpol PP Lhokseumawe Diduga Pukul Pedagang
“Kami sebagai pemilik lapak menolak dengan keras penggusuran yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe,” ujar salah satu pedagang.
Narasinews.id, LHOKSEUMAWE - Ratusan pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Stadion Tunas Bangsa, Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Pemkot Lhokseumawe, Senin (16/1/2023).
Dari pantauan Jurnalis Narasinews.id, massa aksi didominasi oleh ibu-ibu tersebut karena sebelumnya terjadi kericuhan antara petugas Satpol PP dan PKL saat proses penggusuran. “Kami sebagai pemilik lapak menolak dengan keras penggusuran yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe,” ujar salah satu pedagang.
Para pedagang menuding Satpol PP melakukan pemukulan terhadap mereka saat proses penggusuran. "Mereka main kasar untung ada petugas kepolisian yang melakukan pengawasan kalo tidak mati kami,” tegas salah seorang pedagang.
Mereka meminta Pemkot Lhokseumawe tidak melakukan penggusuran, melainkan penataan. Menurut pedagang lapak yang digunakan untuk berjualan tidak berada di badan jalan.
“Terkait dengan persoalan yang terjadi, kami cuma meminta penataan dengan rapi terhadap lapak pedagang. Bukan penggusuran ,” ucap bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T Adnan, mengatakan pihaknya telah menerima aspirasi dan tuntutan para pedagang. Pemkot huga akan menunda penggusuran terhadap lapak pedagang sampai Pj Wali Kota Lhokseumawe pulang dari kunjungan kerja ke luar kota.
"Intinya penggusuran ini bukan maunya Pj Wali Kota, namun adalah upaya penertiban dari Pemkot Lhokseumawe terhadap pedagang yang mendirikan lapak di tempat yang tidak seharusnya,” tuturnya.
Terkait pedagang yang dipukul oleh petugas Satpol PP, Pemkot Lhokseumawe bakal menelusuri kebenaran informasi tersebut. "Apakah itu disengaja atau tidak? Agar tidak ada saling fitnah, makanya nanti akan dikaji dulu,” pungkas Adnan. (*)
*Reporter : Ahmad Mirdza | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?