Michael Saylor: Dari Start-up ke Panggung Dunia Teknologi

NARASINEWS.ID- Michael Saylor menjadi sorotan karena strategi menjual obligasi (surat utang) untuk investasi Bitcoin. Terkenal sebagai Bitcoin Maximalist, Saylor menjalankan strategi tersebut dengan perusahaan yang didirikannya yakni MicroStrategy.

Melansir dari Yahoo Finance (14/6/2024), saat ini MicroStrategy (MSTR) memiliki 214.400 BTC. Dengan aset senilai USD 14,52 Miliar atau sekitar Rp 236,4 Triliun tersebut, Saylor menjadi pemegang Bitcoin terbanyak yang jumlahnya lebih dari 1% dari pasokan Bitcoin di seluruh dunia. 

Michael Saylor: Dari Start-up ke Panggung Dunia Teknologi

Bos MicroStrategy yang tajir melintir karena investasi Bitcoin ini merupakan seorang pebisnis dan investor yang berasal dari Amerika Serikat. Selain MicroStrategy, Michael Saylor adalah pendiri Alarm.com (ALRM) serta pemilik 40+ hak paten di bidang bisnis inteligen, otomasi, dan cyber security.

Saylor bekerja membuat model komputer untuk DuPont hingga berhasil mengumpulkan dana untuk memulai bisnisnya sendiri. Dana dari DuPont digunakan untuk mendirikan MicroStrategy pada tahun 1989 bersama dengan Sanju K. Bansal, teman sekamar ketika Saylor kuliah di Massachusetts Institute of Technology.

Perusahaan yang didirikan saat Saylor masih berusia 24 tahun ini mulai mengembangkan perangkat lunak untuk inteligen bisnis dan data mining. Pada Juni 1998, MicroStrategy menjadi perusahaan publik dengan menawarkan 4 juta saham.

Nilai kekayaan Saylor di awal tahun 2000an sempat menyentuh USD 7 Miliar. Masyarakat setempat bahkan mengenal Saylor sebagai orang terkaya di Washington DC. Namun, perjalanan bisnis tidak selamanya mulus karena beberapa kali Michael Saylor harus jatuh bangun dalam menjalankan MicroStrategy.

Berbagai tantangan yang dihadapi membuat Saylor semakin ambisius. Di tahun 2020 menjadi era kembalinya kesuksesan MicroStrategy. Saat itu, Saylor yang menjadi CEO dari perusahaan tersebut mengumumkan untuk mengalihkan aset tunai mereka ke Bitcoin, emas, dan beberapa aset alternatif lain

Mengungkap Strategi MicroStrategy: Bagaimana Michael Saylor Mendorong Inovasi  

Michael Saylor lebih memilih memegang Bitcoin dan aset alternatif daripada uang tunai. Lantas, di tahun 2020 perusahaan menginvestasikan USD 250 juta untuk 21.454 Bitcoin. Kepemilikan aset kripto oleh perusahaan ini pun terus bertambah.

Pada tahun yang sama, MicroStrategy memegang 70.784 Bitcoin yang nilainya sekitar USD 1,1 Miliar. Dengan kepemilikan Bitcoin sebanyak itu, MicroStrategy dinobatkan sebagai investor institusional terbesar.

Seiring dengan kepemilikan dan nilai Bitcoin yang meningkat, mendorong kenaikan harga saham MSTR hingga empat kali lipat dalam kurun waktu dua tahun. Kekayaan Saylor yang sempat anjlok karena skandal kembali meningkat.

Melalui anak usahanya yakni MacroStrategy, perusahaan mengambil pinjaman dari Silvergate sebesar USD 205 untuk membeli Bitcoin pada Maret 2022. Ketika nilai Bitcoin bertambah, kepemilikan aset perusahaan ini terapresiasi secara signifikan dan membawanya pada pertumbuhan yang luar biasa. 

Kepemilikan aset Bitcoin perusahaan diperkirakan mencapai USD 14 Miliar atau naik dua kali lipat dari nilai aset sebelumnya. Kenaikan nilai aset kripto tersebut turut mendorong kenaikan saham MSTR secara substansial.

Langkah investasi MicroStrategy menjadi tren yang meluas dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang menginvestasikan uang mereka ke kripto sebagai aset cadangan dalam strategi neraca perusahaan.

Michael Saylor dan Bitcoin: Apa yang Membuatnya Berani Mengambil Risiko Besar?

Strategi investasi Bitcoin yang diambil Michael Saylor dianggap sebagai tindakan yang berani. Keberanian ini tidak lepas dari sosoknya yang dikenal sebagai seorang Bitcoin Maximalist. Saylor memiliki pandangan bahwa aset kripto ini adalah satu-satunya aset digital yang dibutuhkan di masa depan.

Bitcoin juga dianggap sebagai investasi terbaik dibandingkan dengan bank yang membutuhkan dana talangan. Bitcoin menjadi alternatif bank dunia maya yang dioperasikan oleh perangkat lunak yang aman, tidak dapat rusak, terjangkau, sederhana, dan menawarkan tabungan global.

Selain itu, penambangan Bitcoin masih ramah lingkungan dibanding industri yang lain. Hal ini karena menurut Saylor, untuk mining Bitcoin menggunakan sumber daya yang berkelanjutan.

MicroStrategy dan Bitcoin: Bagaimana Investasi Ini Mengubah Aturan Main

Michael Saylor melalui MicroStrategy menjadi perusahaan pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Strategi yang dilakukannya adalah dengan pendekatan revolusioner, Saylor memadatkan instrumen utang untuk mewujudkan keinginan besarnya memiliki Bitcoin sebagai cadangan nilainya sendiri.

Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang cermat, Saylor berhasil mengubah neraca keuangan perusahaannya. Mengumpulkan jutaan dolar melalui pembiayaan utang untuk investasi perusahaan ke Bitcoin.

Inti strategi MicroStrategy adalah akuisisi utang murah untuk diinvestasikan ke Bitcoin agar mendapatkan keuntungan eksponensial dari kenaikan nilai aset kripto tersebut. Saylor memilih instrumen utang dengan tingkat bunga pinjaman jauh di bawah 1% per tahun.

Tingkat bunga yang sangat rendah ini memungkinkan MicroStrategy untuk mengakses modal murah sehingga bisa mendapatkan margin investasi yang lebih kuat. Dengan keyakinan Saylor akan potensi apresiasi aset kripto di masa depan, perusahaan ini mengubah uang tunai untuk disimpan dalam Bitcoin.

Saylor juga menetapkan pelunasan utang menggunakan saham MicroStrategy (MTSR). Mekanisme pembayarannya disusun secara non-callable untuk melindungi perusahaan dari kemungkinan tuntutan pelunasan obligasi lebih awal.

Itulah pembahasan mengenai sosok Michael Saylor yang berhasil sukses dengan investasi Bitcoin melalui MicroStrategy. Jadi, bukan hanya keberanian tetapi juga strategi dan perencanaan yang matang sangat penting agar bisa mendapatkan keuntungan dalam investasi.