Intip Jumlah Dana Bansos di Situbondo Tahun 2022
"Tahap satu ada 16.280 paket sembako dan tahap dua ada 14.025 paket Smsembako. Jadi totalnya ada 30.305 paket sembako yang sudah kami salurkan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19," ujar Bupati Situbondo
Narasinews.id, SITUBONDO - Sepanjang tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat telah menggelontorkan 59.585 Bantuan Sosial (Bansos). Baik yang berupa paket sembako maupun uang tunai.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi, melalui Kabid Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinsos Heri Cahyono menjelaskan, untuk Bansos Covid-19 terbagi dalam dua tahap. "Tahap satu ada 16.280 paket sembako dan tahap dua ada 14.025 paket Smsembako. Jadi totalnya ada 30.305 paket sembako yang sudah kami salurkan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19," ujarnya saat ditemui Jurnalis Narasinews.id di ruangannya, Senin (26/12/2022).
Pria asal Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, ini melanjutkan, Pemkab Situbondo juga menggelontorkan Bansos sembako kepada masyarakat terdampak inflasi akibat kenaikan harga BBM. "Untuk jumlahnya 27.200 paket," tegas Heri.
Lebih lanjut, pria 55 tahun ini menyampaikan, untuk Bansos BLT menyasar 2.280 masyarakat kurang mampu, abang Ojol hingga pelaku UMKM yang ada di Kota Santri Pancasila. "Intinya ini juga untuk mengendalikan inflasi daerah akibat kenaikan harga BBM. Masing-masing penerima mendapat uang Rp600 ribu yang itu langsung di tranfer ke rekening Bank Jatim yang kami bagikan kepada penerima," benernya.
Untuk merealisasikan program tersebut, Pemkab Situbondo menggelontorkan anggaran sekitar Rp7.425.000.000. "Dengan rincian Rp1.711.842.000 untuk Bansos Covid-19 tahap I; Rp1.485.387.750 untuk Bansos Covid-19 tahap II; Rp2.875.040.000 Bansos paket sembako untuk pengendalian inflasi dampak kenaikan harga BBM dan Rp1.368.000.000 untuk BLT BBM bagi warga terdampak kenaikan harga BBM," imbuh Heri.
Heri menegaskan, 59.585 Bansos paket sembako dan BLT BBM tersebut tidak termasuk bantuan dari Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat. "Tidak juga termasuk bantuan untuk korban bencana alam dan sosial. Bansos ini murni dari kekuatan APBD kita saja," pungkasnya.
Lebih jauh, Heri mengungkapkan, masyarakat penerima Bansos paket sembako dan BLT BBM di luar penerima Bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Kemensos RI. "Kenapa seperti itu? Karena berbagai bantuan sosial ini biar merata. Karena masih banyak warga kita yang terdampak pandemi Covid-19 dan kenaikan harga BBM dan itu belum tersentuh bantuan sama sekali," tutupnya. (*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?