Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan Singgahi Wilayah Probolinggo

PROBOLINGGO, Narasinews.id- Fenomena kulminasi atau yang kerap disebut hari tanpa bayangan ini, terjadi di wilayah Probolinggo Jumat (13/10/2023) pukul 11.13 WIB. 

Tentu saja fenomena langka tersebut dapat disaksikan oleh seluruh kalangan masyarakat, bahkan anak – anak Sekolah Dasar (SD) pun juga menyambutnya dengan antusias.

Dilansir dari berbagai sumber, fenomena langka ini biasa terjadi dua kali dalam setahun. Namun setiap daerah terjadi di waktu yang berbeda.

Saat itu matahari tepat berada di titik zenith atau tepat di atas kepala, yang menyebabkan seolah-olah  bayangan tepat di bawah kaki dan membuat bayangan menghilang.

Tak ayal menjelang detik – detik fenomena langka tersebut, beberapa murid SD Negeri Lemah Kembar, yang berada di Jalan Raya pantura, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo ini menyambut dengan antusias.

Bahkan murid sekolah dasar tersebut juga diberi penjelasan oleh para guru terkait fenomena kulminasi itu. 

Hingga di menit menjelang fenomena terjadi, puluhan siswa-siswi membuktikan sendiri dengan berdiri di tengah lapangan sekolah.

Saira,  murid kelas IV ini salah satunya. Dia mengaku penasaran oleh penjelasan  gurunya. 

Alhasil dia membuktikan sendiri dan takjub dengan fenomena langka itu terjadi.

“Bagus dan sangat menakjubkan, tapi panas sekali hawanya om,” terang siswi ini.

Di tingkat SD, fenomena langka itu juga masuk pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 

Sebab itu, terjadinya hari tanpa bayangan ini para siswa dapat belajar dan membuktikan secara langsung.

Guru kelas di SDN Lemah Kembar, Mochammad Ziaulhaq menjelaskan di kesempatan fenomena kulminasi ini, muridnya diimbau agar menjaga kesehatan di musim kemarau. 

Dia mengimbau agar para murid mengurangi kegiatan di luar ruangan, dan disarankan memakai baju yang mudah menyerap keringat. 

“Serta jangan lupa selalu jaga kesehatan, dan daya tahan tubuh, agar tidak mudah sakit, seperti cukup minum air putih. Kami juga menyarankan, jika ke luar rumah dapat memakai payung,” tandasnya.