Bupati Kediri Bentuk Satgas Pangan Pascakenaikan BBM
Ketua Satgas Pangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Satgas Pangan dalam menindaklanjuti arahan dari Bupati Hanindhito Himawan Pramana terus dilakukan
Narasinews.id, KEDIRI– Kenaikan harga BBM berdampak terhadap naiknya beberapa komoditas pangan di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Kediri.
Untuk memonitoring kenaikan sejumlah kebutuhan pangan tersebut, Bupati Kediri membentuk tim khusus yang disebut Satgas Pangan. Mereka ditugasi melakukan pemantauan ke sejumlah tempat. Termasuk pasar-pasar yang menyediakan komiditas pangan.
Kegiatan pemantauan dimulai dengan mendatangi Pasar Pamenang. Kemudian dilanjutkan ke Pasar Induk Pare yang menjadi tempat para pedagang pasar lain mengambil barang dagangan.
Ketua Satgas Pangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Satgas Pangan dalam menindaklanjuti arahan dari Bupati Hanindhito Himawan Pramana terus dilakukan.
“Dengan situasi kenaikan BBM, kami mencoba melakukan pencegahan sedini mungkin. Utamanya untuk oknum-oknum yang mungkin mencoba memanfaatkan momen ini guna melakukan penimbunan ataupun meningkatkan harga tanpa kontrol,” katanya.
Satgas Pangan diakui Tutik akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi sebanyak dua kali dalam satu pekan secara rutin. Pemkab Kediri melalui Satgas Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berupaya menjaga inflasi tidak tinggi pascakenaikan BBM.
“Dari pantauan harga, memang sebelum kenaikan BBM, semua komoditas rata-rata stabil (tidak murah, tidak mahal). Namun setelah terjadi kenaikan harga BBM, beberapa komoditas pangan naik. Meskipun tidak terlalu signifikan,” urainya.
Tutik yang juga menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri itu mencontohkan harga komoditas pangan di Pasar Pamenang. Beras misalnya, untuk medium naik dari Rp9 ribu menjadi Rp9,5 ribu. Beras premium dari Rp10 ribu atau Rp10,5 ribu naik menjadi Rp11 ribu.
Kemudian untuk hasil pemantauan di Pasar Induk Pare hargamya relatif sama. Meskipun tetap ada sejumlah komoditas yang juga mengalami kenaikan. Seperti cabai besar, baik rawit maupun keriting. Besaran kenaikan pada kisaran Rp2 ribu sampai Rp10 ribu untuk cabai keriting.
Begitu pula untuk bawang merah. Terdapat kenaikan antara Rp1000 sampai Rp2000. Selain masalah harga, stok cabai, kentang, dan bawang merah terpantau aman.
“Meskipun kemarin (stok barang) datang saat harga BBM naik, tapi kenaikan harga tidak signifikan. Menurut kami naiknya masih normal,” bebernya.
Sebelumnya, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM selalu diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pangan di pasaran. Pemkab Kediri pun melakukan langkah-langkah strategis guna mengatasi potensi inflasi akibat kenaikan BBM itu.
Pemerintah, menurut Mas Dhito, mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 miliar. Baik itu bersumber dari anggaran pemerintah pusat maupun APBD Kabupaten Kediri. Dana sebanyak itu akan diwujudkan dalam bentuk BLT BBM. Termasuk di dalamnya subsidi bagi truk atau transportasi umum pengangkut kebutuhan bahan pokok.
“Mobil transportasi ini biasanya yang menyebabkan harga-harga naik. Ini kita subsidi,” terang Mas Dhito. (*/ADV)
*Reporter: Fony Dedho P | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?