Bentuk Rasa Syukur, Seratusan Nelayan Pesisir Pandean Wonorejo Gelar Tradisi Petik Laut

"Tradisi ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunnya. Dua tahun terakhir ini semenjak saya jadi ketua panitia petik laut ini digelar bulan November," ujar Ketua Panitia Petik Laut Desa Wonorejo, Subaidi.

Nov 30, 2022 - 09:44
 0
Bentuk Rasa Syukur, Seratusan Nelayan Pesisir Pandean Wonorejo Gelar Tradisi Petik Laut
Nelayan Desa Wonorejoberebut berbagai hasil bumi dan peralatan rumah tangga yang ada di larung sesaji. (Foto : Fathur Rozi/Narasinews.id)

Narasinews.id, SITUBONDO - Seratusan nelayan di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, terlihat antusias mengikuti acara petik laut, Rabu (30/11/2022). Acara tersebut berlangsung di Pantai Pandean. 

Dari pantauan Jurnalis Narasinews.id, ada puluhan perahu berukuran besar hingga sedang berjajar rapi di pesisir Pantai Pandean. Perahu-perahu tersebut sudah dihias sedemikian rupa. Mulai dari dipasangi bendera, sound system hingga tali pita dengan berbagai warna, sehingga terlihat menarik. 

Kemudian juga terdapat satu miniatur perahu dengan panjang sekitar dua meter yang digunakan sebagai larung sesaji. Di dalam kapal itu terdapat berbagai sesajen. Mulai dari kepala sapi, ayam kampung, pisang, ketupat, padi, jagung, baras, beras ketat, rempah-rempah hingga peralatan dapur. 

Sekitar pukul 10.00 WIB, larung sesaji tersebut dilepas ke tengah laut dengan diiringi puluhan perahu nelayan. Sesampainya di tengah laut, isi larung sesaji menjadi rebutan nelayan yang ikut mengiringi. 

Ketua Panitia Petik Laut Desa Wonorejo, Subaidi, mengatakan acara ini sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada tuhan yang maha Esa atas melimpahnya tangkapan ikan nelayan di Desa Wonorejo. "Tradisi ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunnya. Dua tahun terakhir ini semenjak saya jadi ketua panitia petik laut ini digelar bulan November," ujarnya. 

Menurut pria 41 tahun ini, petik laut tersebut merupakan budaya yang sudah berlangsung lama. "Jadi tidak bisa dihitung berapa lama, yang jelas tradisi ini dari nenek moyang. Sehingga sudah turun-temurun," bebernya. 

Lebih lanjut, pria Asal Dusun Randu Agung, Desa Wonorejo ini mengungkapkan, dalam acara tersebut juga ditampilkan berbagai macam seni budaya. Mulai dari tari gandrung, kuda lumping dan tari-tarian khas Desa Wonorejo. "Kami ingin mengenalkan berbagai budaya lokal ini kepada masyarakat, terutama para pemuda. Sehingga budaya-budaya ini tidak hilang dan terus dilestarikan," pungkas Subaidi. (*)

*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow