Anugerah Desa Wisata 2022, Bupati Kediri Dorong Wisata Berinovasi
“Melalui kegiatan ini diharapkan akan memunculkan desa wisata yang memiliki standar-standar pengelolaan terukur, serta meningkatkan daya saing sesuai dengan keaslian, keunikan dan keindahan potensi masing-masing,” ujar Kadisparbud.
Narasinews.id, KEDIRI – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, terus berupaya mendukung terciptanya berbagai inovasi dalam pengelolaan desa wisata. Salah satunya dengan menggelar program Anugerah Desa Wisata 2022.
Dalam kegiatan yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri itu, 10 desa wisata terbaik akan dipilih dan pengelolanya akan mendapatkan hadiah. Tentu tujuan dari semua itu tak lain untuk mendukung terciptanya kemajuan wisata berbasis desa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, menyampaikan potensi desa wisata di Kabupaten Kediri cukup beragam. Masing-masing memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
“Melalui kegiatan ini diharapkan akan memunculkan desa wisata yang memiliki standar-standar pengelolaan terukur, serta meningkatkan daya saing sesuai dengan keaslian, keunikan dan keindahan potensi masing-masing,” ujarnya, Minggu (9/10/2022).
Pelestarian alam dan budaya merupakan bentuk penerapan pariwisata yang berkelanjutan. Untuk itu, pengembangan desa wisata selain bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, juga diupayakan dapat melestarikan alam, lingkunganserta memajukan , budaya lokal.
Puncak ajang Anugerah Desa Wisata Kabupaten Kediri 2022 akan digelar pada 25 November 2022 mendatang. Nantinya ada 10 desa terpilih yang akan mendapatkan piagam, trofi hingga uang pembinaan dari Bupati. Nominalnya tidak tanggung-tanggung. Sekitar Rp140 juta.
“Sebagai langkah awal, kita telah melakukan sosialisasi terkait desa wisata di Kabupaten Kediri,” tambah Adi Suwignyo.
Ada 52 desa wisata yang diundang dalam sosialisasi tersebut. Termasuk desa wisata di sekitar Bandara Kediri. Apalagi desa wisata di sekitar Bandara akan menjadi pintu utama penyambutan wisatawan yang berkunjung di Bumi Panjalu.
“Bulan September lalu kita juga telah memberikan pelatihan tata kelola desa wisata. Di mana pesertanya kami ambil desa-desa yang supporting bandara, harapannya mereka bisa menyambut wisatawan dengan adanya bandara,” tegas Kadisparbud.
Baca Juga Polisi Gadungan Rampas Motor, Pelaku Terancam Tiga Tahun Penjara
Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengatakan bahwa pihak dari sektor pariwisata harus siap menghadapi beroperasinya bandara pada Oktober 2023. Oleh karena itu, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini berharap keragaman desa wisata dapat menguatkan sektor pariwisata di Kabupaten Kediri.
Sementara menurut Didin Saputra, salah satu Pengurus Pokdarwis Desa Wisata Keling atau Dewata Keling, ada dua destinasi yang dikelola Dewata Keling. Yakni Gua Jegles dan Masjid Tua Ringinagung.
Inovasi, kata Didin, terus dilakukan untuk menarik kunjungan wisatawan. Seperti di kawasan Gua Jegles. Di sana wisatawan dapat menyusuri sungai sepanjang dua kilometer menggunakan ban. “Selain itu, wisatawan juga disajikan wisata sejarah arung kuno,” tuturnya.
Untuk mengatasi kunjungan wisatawan yang sepi karena belum masuk musim liburan, pihaknya mengembangkan wisata edukasi untuk anak TK dan SD di sekitar kawasan Gua Jegles.
“Inovasi akan terus dikembangkan dengan membuat paket wisata termasuk pengembangan home stay. Harapannya pengunjung akan lebih lama tinggal di Dewata Keling. Kemudian untuk Masjid Tua Ringinagung untuk wisata religi. (Adv/*)
* Reporter: Fedho | Editor: Fathur Rozi
What's Your Reaction?