Angkringan PKL Liar Ditertibkan, Warga Probolinggo Senang
“Supaya trotoar yang ada itu bisa digunakan sebagaimana fungsinya, untuk pejalan kaki, bukan untuk jualan,” ucap Pujo Agung Wibowo Kasatpol PP
Narasinews.id, PROBOLINGGO- Sejumlah angkringan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Probolinggo ditertibkan.
Kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo ini untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran.
Hal itu pun mendapat respon positif dari warga setempat.
Sebelumnya pihak Satpol PP Kota Probolinggo mengeluarkan surat edaran, berupa teguran yang ditujukan pada pemilik usaha angkringan yang berjualan di Jalan Suroyo.
Pujo Agung Wibowo Kasatpol PP Kota Probolinggo mengatakan, jika per tanggal 1 Oktober, sepanjang trotoar jalan itu harus steril dari PKL maupun angkringan.
“Supaya trotoar yang ada itu bisa digunakan sebagaimana fungsinya, untuk pejalan kaki, bukan untuk jualan,” ucapnya, pada Senin (2/10/2023).
Selain menjamurnya usaha angkringan di kawasan tersebut kerap menjadi pemicu utama kemacetan arus lalu lintas.
Alhasil, dari adanya surat edaran itu sebanyak 47 angkringan berhasil ditertibkan.
Nampak pada malam hari, suasana jalan tersebut sudah bersih tidak ada PKL yang berjualan.
Pujo mengatakan, jika angkringan yang dilarang berjualan di sepanjang Jalan Suroyo tersebut, bakal direlokasi ke wilayah lain.
“Seperti Pujasera Alun – Alun kota di lantai dua, depan Pasar Mangunharjo, dan depan TWSL yang beralamat di Jalan Basuki Rahmad, Kota Probolinggo,” tuturnya.
Senada juga diucapkan oleh Tomi Ketua RT 2RW 2, Jalan Suroyo, kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo ini, mengaku senang dengan kebijakan pemerintah kota untuk menertibkan PKL liar tersebut.
“Karena memang jika malam minggu atau hari libur, Jalan Suroyo ini Kerap terjadi kemacetan, pemicunya ya karena sisi kanan dan kiri bahu jalan dipadati oleh kendaraan parkir pelanggan angkringan,” ungkapnya.
Menurut Tomi, jika lokasi jualan PKL tersebut diratakan seperti lokasi yang ditentukan pemerintah tersebut. Dampaknya juga semakin bagus, dari kawasan TWSL yang sebelumnya rawan begal, karena tempatnya sepi.
“Nah kalau ada PKL maupun angkringan di tempat tersebut, kan secara otomatis perekonomian warga juga merata hingga ke daerah pinggiran kota, dan nilai jual tanah dan bangunan di tempat tersebut bisa semakin tinggi,” tambahnya.
Meskipun malam hari suasana sudah kondusif, bebas dari PKL, namun pada siang hari ternyata masih nampak terdapat PKL liar masih berjualan di lokasi tersebut.
Oleh sebab itu pihak Satpol PP menerjunkan beberapa personelnya untuk selalu berjaga di kawasan Jalan Suroyo tersebut.
What's Your Reaction?