Ada Pengkondisian Kasus Dugaan Salah Diagnosa Puskesmas Gununghalu? Sikap Polres Dipertanyakan

Dugaan salah diagnosa di Puskesmas Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat menjadi sorotan. Keluarga dari pihak korban terus bertanya-tanya

Dec 16, 2024 - 09:57
Dec 16, 2024 - 13:12
 0
Ada Pengkondisian Kasus Dugaan Salah Diagnosa Puskesmas Gununghalu? Sikap Polres Dipertanyakan
Ilustrasi kegiatan medis untuk berita berjudul Ada Pengkondisian Kasus Dugaan Salah Diagnosa Puskesmas Gununghalu? Sikap Polres Dipertanyakan. (Foto: Istimewa)

NARASINEWS.ID – Dugaan salah diagnosa di Puskesmas Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat menjadi sorotan. Keluarga dari pihak korban terus bertanya-tanya mengenai persoalan yang informasinya sudah ditangani Satreskrim Unit III Tipidter Polres Cimahi Jawa Barat.

Dina Futriana, anak dari  Nana Supriatna yang merupakan korban dugaan salah diagnosa, mengatakan bahwa bukti-bukti terkait kasus tersebut sejatinya sudah ada. Misalnya laporan bukti hasil dari Puskesmas.

"Kasus ini sudah naik proses hukum di Polres Cimahi. Ditambah laporan bukti hasil diagnosa dari puskesmas yang menyatakan PK penunjang bahwa reaktif B20 sudah jelas,” ungkapnya.

Karena itu kuat dugaan ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh dr. Azmi R.A sebagai Dokter Pemeriksa dan Dr. Edi J. sebagai Ka. Pus. Di mana Perbuatan yang bersangkutan diduga melanggar kode etik kedokteran dan Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)

"Dengan dua bukti hasil pemeriksaan dari pihak Rumah Sakit Cibabat dan klinik Lab. Pramita, bahwa orang tua atau ayah saya Aman dinyatakan Non reaktif B20. Lantas kenapa kasus ini belum ada tindakan lebih lanjutnya? Ada apa? Terkesan jalan ditempat,” ungkap  Dina.

Diduga Ada Pengkondisian

Sementara itu, ada dugaan pengkondisian kasus dugaan salah diagnosa tersebut. Khususnya dalam penyebaran informasi. Misalnya upaya melakukan negosiasi dengan awak media agar persoalan tersebut tidak ramai.

Menurut informasi, Edi menghubungi beberapa jurnalis untuk melakukan negosiasi. Dia meminta bertemu para jurnalis di Kota Baru Parahyangan, Padalarang Jawa Barat. Tak hanya itu, Edi Menyampaikan bahwa pihaknya sudah pernah ‘menyelesaikan’ dengan beberapa awak media yang lain. Informasi ini dihimpun oleh Narasinews.id dari beberapa komunikasi melalui panggilan telpon dan pesan WhatsApp.

Kades Terlibat Pengkondisian?

Sementara itu, sorotan juga tertuju kepada Kepala Desa Gunung Halu, Isep Heriatna. Di mana dia menyatakan bahwa masalah tersebut sudah selesai. Padahal keluarga dari korban masih terus menunggu kepastian hukum dari kasus tersebut.

“Masalahnya sudah selesai,” ungkap Kades Gunung Halu di Kantor Desa Jumat (13/12/2024).

Kades juga menjelaskan bahwa dirinya mendampingi pihak puskesmas mendatangi rumah Nana Supriatna untuk memberikan sejumlah uang atas segala kerugian. Bahkan Kades menyampaikan bahwa kasus tersebut mencuat Kembali dikarenakan ada pihak ketiga. Bahkan menurut Kades, pihak keluarga sudah menerima kompensasi dari pihak Puskesmas.

Korban Bantah Pernyataan Kepala Desa

Namun pernyataan Kepala Desa Gununghalu tersebut mendapat bantahan dari korban. Nana Supriatna mengaku belum pernah menerima uang dari pihak Puskesmas. Bahkan beberapa kali pihak Puskesmas memaksa penandatangan kepada pihak korban.

“Saya dan keluarga belum pernah menerima uang satu rupiah-pun dari pihak Puskesmas. Bahkan beberapa kali pihak Puskesmas memaksa pihak keluarga untuk menandatangi. Naamun anak saya menolaknya,” tuturnya.

Nana juga tidak terima dengan keterangan yang disampaikan oleh kepala desa. Karena terkesan pernyataan kepala desa tidak sesuai fakta sebenarnya.

“Apakah kepala desa tahu persoalan ini sudah melangkah proses hukum kepolisian? " ucap Nana.

Tak hanya Nana, sikap kesal juga ditunjukan Dina. Dia menyatakan akan mengawal persoalan tersebut sampai ada titik terang,

"Kalau proses hukum di Polres Cimahi masih belum ada titik terang, saya akan melangkah ke Propam Polda Jabar menemui Kapolda Jawa Barat. Meminta keadilan untuk penanganan POlri dalam melaksanakan proses hukum sesuai SOP-nya. Bahkan saya akan mengangkat kasus ini dan meminta perlindungan hukum ke Komisi III DPR RI,” tuturnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Roby - Narasinews.id Bandung Wilayah Jawabarat & Bandung Raya