Dedy Permadi: Internet adalah Pedang Bermata Dua
Internet adalah pedang bermata dua yang dapat membawa dampak positif sekaligus negatif, dengan generasi muda sebagai mayoritas dari 202 juta pengguna di Indonesia.
NARASINEWS.ID - “Internet itu seperti pedang bermata dua. Dia bisa menjadi sangat positif, tetapi di saat yang sama juga sangat negatif,” tegas Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Kominfo. Internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dengan lebih dari 202 juta pengguna pada tahun 2021. Mayoritas pengguna adalah generasi muda usia 13-34 tahun, yang mencakup sekitar 66% dari total pengguna internet di Indonesia. Angka ini menunjukkan betapa besarnya peran internet dalam membentuk kehidupan masyarakat modern.
Manfaat internet sudah tidak diragukan lagi. Internet membuka akses luas untuk mendapatkan informasi, mengembangkan keterampilan, dan menciptakan peluang ekonomi. Banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan marketplace untuk memperluas pasar mereka. Selain itu, internet juga menjadi medium penting untuk pembelajaran daring, terutama selama pandemi COVID-19. Namun, Dedy mengingatkan bahwa internet tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga tantangan. “Tantangan terbesar adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan internet secara optimal tanpa terjebak dalam sisi negatifnya,” tambahnya.
Sisi gelap internet mencakup konten negatif seperti hoaks, pornografi, dan cyberbullying. Hingga tahun 2020, Kominfo mencatat telah memblokir lebih dari satu juta situs pornografi. Di sisi lain, cyberbullying menjadi ancaman serius, terutama bagi generasi muda. Berdasarkan data, sekitar 41-50% remaja di Indonesia pernah menjadi korban perundungan siber. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, terutama anak muda, agar dapat menggunakan internet secara lebih bijak dan bertanggung jawab.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah melalui Kominfo telah meluncurkan berbagai program literasi digital. Salah satunya adalah Pandu Digital, yang melatih relawan untuk menyebarkan literasi digital di daerah-daerah. Ada pula School of Influencer, yang bertujuan mendukung kreator konten agar mampu menghasilkan materi yang inspiratif dan edukatif. “Generasi muda harus memahami bahwa setiap tindakan mereka di ruang digital membawa dampak besar, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat,” kata Dedy.
Pentingnya literasi digital juga didorong oleh maraknya konten negatif yang terus beredar di dunia maya. Edukasi literasi digital menjadi tameng bagi masyarakat untuk memilah informasi yang mereka terima dan memanfaatkan internet dengan cara yang produktif. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan penyedia platform digital, ruang internet di Indonesia diharapkan dapat menjadi tempat yang sehat, aman, dan bermanfaat.
Dedy menyimpulkan bahwa internet bukan hanya alat, melainkan kekuatan yang harus dikelola dengan bijak. “Kita semua, terutama generasi muda, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa internet digunakan untuk kebaikan, bukan untuk merusak,” tutupnya.
What's Your Reaction?