TCB-YMBS Identifikasi Batu Andesit Temuan Diduga Artefak di Situs Balak Banyuwangi
"Temuan ini dalam jarak radius kurang lebih 100 meter dari titik struktur bata. Sejumlah batu andesit yang memiliki bentuk. Antara lain balok atau persegi panjang dengan ukuran lebih dari setengah meter, persegi dengan bentuk yang pipih," terang Irwan Kurniadi, Ketua TCB-YMBS
Narasinews.id, BANYUWANGI - Pascapenemuan struktur bata di Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, sejumlah pegiat sejarah lokal yang tergabung dalam TCB-YMBS (Tim Cagar Budaya - Yayasan Museum Balumbung Situbondo), Komunitas Sejarah Tegal Perangan 1771, Prajurit Sayu Wiwit dan BRAVO (Balambangan Royal Volunteers) melakukan survei permukaan. Hasilnya, mereka menemukan empat buah batu andesit yang diduga artefak.
"Temuan ini dalam jarak radius kurang lebih 100 meter dari titik struktur bata. Sejumlah batu andesit yang memiliki bentuk. Antara lain balok atau persegi panjang dengan ukuran lebih dari setengah meter, persegi dengan bentuk yang pipih," terang Irwan Kurniadi, Ketua TCB-YMBS, Minggu (30/4/2023) siang.
Saat ditemukan oleh TCB-YMBS dan tim lainnya, benda-benda itu dimanfaatkan sebagai tanggul aliran air di dekat pengisian bahan bakar alat berat tambang sirtu. Saat itu juga, mereka mengobservasi dan membikin dokumentasi temuan tersebut.
Arkeolog dari Tim Registrasi ODCB Jawa Timur, Abhiseka Naufal menyatakan bahwa temuan itu dapat diduga sebagai artefak. Secara konteks lokasi, masih potensial untuk diteliti lebih lanjut.
Dimungkinkan itu sebagai bahan baku untuk fungsi alat tertentu. "Jadi, kami tidak menyatakan ini artefak. Namun setidaknya temuan ini patut diduga satu konteks dengan struktur bata Situs Balak. Kita ketahui jaraknya tidak terlalu jauh," ujar Naufal.
"Mungkinkah itu bakalan prasasti juga bakalan lingga? Tentu perlu penelusuran lebih mendalam mengingat objek tersebut eksitu. Kendati demikian, masih terbilang dalam lingkup Situs Balak. TCB-YMBS bahkan mendapati bahan baku yang memiliki dimensi serta ciri yang kurang lebih sama teruruk di pinggir jalan kendaraan berat di lokasi tersebut. Setidaknya, 4 sampel batu andesit yang sedikit terdapat bekas tatahan lama itu telah didokumentasikan," pungkas Naufal.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Jumat (28/4/2023) sejumlah ditemukan fragmen bata dalam kondisi berserakan serta struktur bata di kedalaman sekitar 2 meter, pasca aktivitas penambangan sirtu galian C.
Struktur bata tersebut sebelumnya diinformasikan dalam kondisi terhampar, sebagaimana pemaparan pihak dinas terkait yang datang beberapa sebelum para aktivis ke lapangan.
Menurut Khoirul Anam, salah seorang pegiat sejarah lokal, bagian struktur yang utuh atau masih tertata terdapat di bawah lapisan tanah. Objek tersebut, kata dia, dapat terlihat dari arah samping seperti semacam pelataran.
"Setidaknya, untuk sementara kenampakan struktur tersebut dalam luasan ukuran 10 meter, karena belum dilakukan ekskavasi secara resmi oleh pihak yang berwenang. Dapat dipastikan potensi luasan serta sebaran artefaktualnya masih akan ditemukan di kedalaman maupun menyamping dari posisi keletakan struktur bata yang terhampar. Penamaan lokasi temuan dan potensi arkeologisnya merujuk pada nama desa yakni Balak, sehingga Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) tersebut oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi diberi nama Situs Balak," ucap Khoirul. (*)
*Reporter : Emen | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?