Sopir dan Kernet Trans Metro Bandung Bantah Isu Masalah Gaji
Terkait isu yang beredar soal gaji sopir dan kondektur Trans Metro Bandung (TMB), para sopir dan kondektur membantah keras kabar tersebut.
NARASINEWS.ID - Terkait isu adanya persoalan penggajian terhadap sopir dan kondektur Trans Metro Bandung (TMB) mendapat bantahan. Para sopir dan kondektur menganggap informasi adanya persoalan gaji itu tidak benar. Bahkan kabar tersebut cenderung merugikan mereka.
Wawan, salah satu sopir TMB, menjelaskan bahwa isu tersebut sama sekali tidak berdasar dan mengganggu mereka yang sedang bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Pernyataan ini disampaikan saat bus yang dikemudikannya berhenti di Halte Cibereum, Selasa (10/12/2024).
“Berita itu tidak benar. Tidak ada masalah terkait gaji seperti yang diisukan. Saya bekerja di layanan bus raya terpadu yang dioperasikan BLUD UPTD Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bandung. Gaji saya sesuai kontrak kerja, yaitu Rp 4,2 juta per bulan, dan hal ini berlaku juga bagi pengemudi lainnya,” tegas Wawan kepada Narasinews.id.
Hal senada disampaikan Agung, sopir TMB lainnya, yang didampingi oleh kondektur bernama Agam. Ia memastikan bahwa seluruh gaji diterima secara rutin melalui rekening pribadi tanpa kendala.
“Tidak benar ada penahanan kartu ATM seperti yang diberitakan. Gaji kami selalu masuk ke rekening pribadi setiap bulan. Isu itu merugikan kami sebagai pengemudi dan kondektur,” ujar Agung.
Opik, seorang kondektur yang bekerja bersama Wawan, menambahkan bahwa gajinya sebesar Rp 3,8 juta juga diterima dengan lancar melalui rekening bank. Ia merasa terganggu dengan pemberitaan tidak benar yang menyudutkan para pekerja TMB.
“Kabar seperti ini bukannya membantu, malah mengusik ketenangan kami. Padahal kami hanya ingin bekerja dengan tenang,” tutupnya.
Para sopir dan kondektur berharap pemberitaan ke depan lebih akurat dan tidak merugikan pihak-pihak yang mencari nafkah dengan jujur.
What's Your Reaction?