Pihak Rumah Sakit Minta Pasien BPJS Beli Obat di Luar, Laporkan!
"Selama obat itu dibutuhkan oleh pasien dan itu ada di rumah sakit, maka wajib diberikan," ungkap Tolak Atin
Narasinews.id, SITUBONDO - Bagi peserta BPJS di Kabupaten Situbondo nampaknya perlu hati-hati. Jangan sampai menjadi korban dokter atau petugas rumah sakit yang mencari keuntungan dengan cara main-main dalam penjualan obat.
Sebab menurut Anggota Komisi IV DPRD Situbondo, Tolak Atin, seluruh obat yang dibutuhkan oleh pasien peserta BPJS sudah selayaknya disediakan oleh rumah sakit dan dicover oleh BPJS. Kecuali pasien memang sengaja ingin membeli di luar karena berharap obat yang bagus.
"Selama obat itu dibutuhkan oleh pasien dan itu ada di rumah sakit, maka wajib diberikan," ungkapnya kepada Narasinews.id, Rabu (15/3/2023).
Lebih jauh, kata H Tolak, BPJS memberikan klaim INA-CBG'S sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan. Jadi tidak ada alasan pihak rumah sakit tidak menyediakan obat yang dibutuhkan.
"Semuanya harus ada. Jadi rumah sakit, klinik yang bekerjasama dengan BPJS, apalagi sudah ada bridging system-nya yang sudah disediakan BPJS," ungkapnya.
H Tolak pun mengajak masyarakat untuk tidak takut melapor jika ada pihak rumah sakit yang meminta pasien BPJS membeli obat di luar, seperti apotek.
"Kalau ada kejadian seperti itu laporan ke saya, saya langsung minta pertanggungjawaban pihak rumah sakit," terangnya.
Lebih jauh, Politisi PKB ini menceritakan adanya rumah sakit yang kena SP BPJS beberapa waktu lalu. Di mana ketika itu ada pasien dalam satu bulan sakit berkali-kali, namun kemudian ditolak oleh salah satu rumah sakit.
"Akhirnya kami laporan ke BPJS, BPJS langsung turun tangan, rumah sakitnya di-SP. Kalau ini berulang kali, maka akan dicabut kerjasamanya," ungkapnya.
Karena pada prinsipnya, meski pasien sakit berkali-kali selama satu bulan, maka harus tetap diterima. Dan semua rumah sakit daerah ataupun puskesmas di Situbondo sudah bekerjasama dengan BPJS. (qin)
What's Your Reaction?
