Perbaikan Drainase Tak Kunjung Diperhatikan, Subair Hadang Pekerja BBPJN Sulsel
Menurut Subair, sudah sekitar lima tahun beberapa rumah di Kelurahan Bontotangnga terendam banjir. "Drainase jalan yang ada di perempatan tersumbat dan tidak mampu lagi menampung air dari saluran drainase di lingkungan permukiman warga," ucapnya kepada Jurnalis Narasinews.id.
Narasinews.id, JENEPONTO - Subair Deta, warga Jeneponto, menghadang para pekerja Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, Sabtu (22/10/2022). Hal tersebut dilakukannya karena kesal perbaikan drainase jalan poros tidak kunjung mendapat perhatian.
Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Menurut Subair, sudah sekitar lima tahun beberapa rumah di Kelurahan Bontotangnga terendam banjir. "Drainase jalan yang ada di perempatan tersumbat dan tidak mampu lagi menampung air dari saluran drainase di lingkungan permukiman warga," ucapnya kepada Jurnalis Narasinews.id.
Subair terlihat mengungkapkan kekesalannya di hadapan para pekerja yang menggunakan rompi bertuliskan BBPJN SUL-SEL.
"Ia benar kalau dibilang kesal itu benar, kenapa demikian? Saya menduga Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah Sul-sel ini tidak mampu mengidentifikasi titik terparah dan jalan mana saja yang tergenang air saat musim hujan," tegasnya.
"Faktanya hampir setiap tahun dilakukan preservasi yang anggarannya itu milliaran, tapi apakah hasil pekerjaan mampu bertahan lama? Liat saja, kondisi jalan sekarang. Kami masyarakat awam saja bisa menilai bahwa apa yang dikerjakan pasti akan cepat terbongkar akibat genangan air," lanjut pria yang juga Aktivis Pemuda Tambora ini.
Bahkan Subair mengungkapkan menduga pihak BBPJN Sulawesi Selatan asal-asalan dalam mengerjakan proyek tersebut. "Jangan sampai apa yang kalian kerjakan lagi tahun ini hanya sekedar menghabiskan uang negara saja, tanpa kalian lihat efektif dan efisiennya penggunaan anggaran itu sendiri," bebernya.
"Secara pribadi dan mewakili masyarakat yang terdampak banjir akibat fungsi drainase yang tidak mampu lagi menampung air kiriman dari drainase lingkungan permukiman, saya berharap kepada Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional untuk mencopot pemilik jalan Poros Jeneponto. Dan menurunkan petugas survey terkait permasalahan yang ditimbulkan akibat bangunan pendukung jalan Poros Jeneponto-Makassar," pungkasnya.
Sementara itu, pihak BBPJN Sulawesi Selatan, Iwan, berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut ke Direksi BBPJN Sulawesi Selatan. "Terkait dengan apa yang disampaikan kepada kami, nanti saya teruskan ke Direksi," ujarnya. (*)
*Reporter : Muhammad Aswin | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?