Pecinta Salawat dari Jakarta hingga Lombok Tumpah Ruah di Alun-alun Situbondo
Dalam sambutannya, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan acara ini digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah. "Kalau kita cinta kepada salawat, maka kita cintai kepada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Narasinews.id, SITUBONDO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menggelar Pekan Salawat Nusantara (PESONA). Acara tersebut berlangsung di Alun-alun Kota Situbondo.
Dari pantauan Jurnalis Narasinews.id, setidaknya ada belasan grup salawat yang mengikuti lomba tersebut. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Surabaya, Nganjuk, Probolinggo, Lumajang, Malang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Bali hingga Lombok.
PESONA sendiri berlangsung selama enam hari. Yakni mulai Kamis hingga Selasa, 20-25 Oktober 2022.
Dalam sambutannya, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan acara ini digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah. "Kalau kita cinta kepada salawat, maka kita cintai kepada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Untuk itu, orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini mengungkapkan, PESONA bakal masuk kalender event Pemkab Situbondo. "Pekan salawat nusantara ini akan terus menjadi agenda tetap Pemerintah Kabupaten Situbondo selama saya dan Nyai Khoirani menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Insya Allah seperti itu," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Bung Karna ini optimis, di tahun-tahun yang akan datang, PESONA diikuti oleh peserta dari mancanegara. Sehingga semua orang bisa tahu bahwa masyarakat Kabupaten Situbondo cinta salawat.
"Kita berharap bahwa pekan salawat nusantara yang sekarang diikuti beberapa provinsi mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, NTB dan Jawa Timur sendiri. Dan tahun depan (2023 -red) ini bisa berkembang. Beberapa tahun ke depan, kami kembangkan menjadi pekan salawat internasional," bebernya.
Sementara itu, Ketua Panitia PESONA, Wawan Setiawan, menjelaskan PESONA diawali dengan kirab ancak agung yang digelar pada tanggal 19 Oktober 2022. "Ancak tersebut kami kirab mulai dari Kantor Pemkab Situbondo hingga Masjid Al-Abror. Dengan jumlah peserta sekitar 1.500 orang," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Pj Sekda Situbondo ini menjelaskan, lomba yang digelar PESONA yakni, hadrah salawat al-banjari tingkat nasional. "Alhamdulillah kegiatan ini diikuti oleh oleh 47 peserta dari berbagai daerah di kabupaten/kota se-Indonesia," pungkasnya.
Selain itu, juga ada lomba yang melibatkan siswa-siswi mulai tingkat PAUD, TK, RA, SD, SMP, Mts SMA, SMK negeri maupun swasta se-Situbondo. "Ada lomba salawat tibbil qulub, kaligrafi, fashion show bernuansa islami, lomba hadrah dan drumband," tuturnya.
Dari pantauan Jurnalis Narasinews.id juga ada pameran budaya UMKM yang diikuti pelaku UMKM kuliner maupun non kuliner. "Pesertanya ada dari perbankan, BUMN, BUMD, SMP, SMP, PGRI, Ponpes dan lainnya," tutupnya.
Informasi tambahan Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.
Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Sementara jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (adv/*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?