PCNU Situbondo Dukung Bung Karna? Simak Kata Kiai Muhyiddin
Sebagai organisasi kemasyarakatan yang fokus di bidang keagamaan, PCNU Situbondo seharusnya memang tidak terlibat politik praktis. Namun bukan berarti...
NARASINEWS.ID - Sebagai organisasi kemasyarakatan yang fokus di bidang keagamaan, PCNU Situbondo seharusnya memang tidak terlibat politik praktis. Namun bukan berarti sebagai organisasi terbesar di Kabupaten Situbondo ini, tidak memiliki harapan atau pandangan terhadap pemimpin-pemimpin ideal di Kabupaten Situbondo.
Ketua PCNU Situbondo, Kiai Muhyidin Khotib, sempat berdiskusi dengan Redaksi Narasinews.id terkait pemimpin ideal di Kabupaten Situbondo. Dia mengatakan bahwa PCNU hanya bergerak di bidang politik kemaslahatan ummat.
"Dalam arti tidak ikut terlibat secara langsung dalam soal mendukung siapa dan siapa. Tetapi lebih melihat kepada sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat," ungkapnya.
Masyarakat Puji Kepemimpinan Bupati Situbondo
Meski demikian, Kiai Muhyidin sempat bercerita soal kepemimpinan Bung Karna kepada Redaksi Narasinews.id. Kata dia, Bupati Situbondo merupakan sosok yang sangat dipuji oleh masyarakat kalangan bawah. Hal itu disebabkan banyaknya pembangunan yang dilakukan.
"Idul Fitri itu saya jalan dari Banyuputih sampai ke Banyuglugur, sampai ke Sumbermalang ke atas. Masyarakat itu tanya, kira-kira siapa yang akan dipilih yang akan datang. Saya balik tanya, siapa kira-kira yang akan dipilih, kondisinya di bawah seperti apa? Hampir rata-rata menjawab bahwa pemerintahan sekarang itu yang ada di Situbondo sudah bagus, mengakar dan lain-lain," ujarnya.
Kata Kiai Muhyidin, masyarakat sejatinya tidak terlalu rumit dalam melihat sesuatu. "Oh dulu misalnya di tempat saya jalan gak pernah dibangun, sekarang sudah dibangun. Dulu di sini sangat sulit mencari saluran irigasi, sekarang saluran air sudah mudah karena airnya sudah disalurkan dan dibangun irigasinya. Itu penilaian-penilaian," ujarnya.
Bahkan guru ngaji dulu mendapatkan bantuan satu juta satu tahun. Sekarang sudah bisa dua juta. "Di Banyuputih itu saya tanya kenapa? Dulu ke Merak sulit sekarang enak lewat darat," tuturnya.
Hal-hal di atas itu merupakan pandangan sederhana masyarakat. "Saya kan tidak punya kapasitas mengarahkan yang gimana-gimana ya, ya okelah kalau menurut masyarakat semuanya itu baik dan dirasakan, ya silahkan untuk menjatuhkan pilihannya kepada yang sekarang," ucapnya.
Berbeda dengan tataran elit. Kata Kiai Muhyiddin, pemerintah terkadang mendapat banyak penilaian karena beberapa orang tidak mendapatkan kue-kue pembangunan. "Karena mungkin dari sejak dulu dia mendapatkan kue-kue pembangunan. Tapi saat ini karena kebijakan politiknya berbeda, mungkin bisa lebih turun," ujarnya.
Hal tersebut bahkan benar-benar terjadi. Salah satunya pemangkasan anggaran DPRD dari 60 Miliar ke 40 Miliar (M).
"Ini teman-teman DPRD kemarin bilang sama saya, secara finansial dan ekonomi kebijakan Bupati kurang mendukung. Karena anggaran DPRD dipangkas. Dulu anggarannya 60 M sekarang menjadi 40 M. Saya kroscek benar tidaknya, ternyata benar. Jadi yang dikurangi adalah anggaran-anggaran tidak jelas. Kemudian dialihkan kepada bantuan-bantua sosial untuk mengatasi keadaan emergency yang di bawah," tuturnya.
Kiai Muhyiddin Nilai Keberhasilan Kebijakan Bupati Situbondo
Menurut Kiai Muhyiddin, kebijakan yang diambil Bupati tersebut sudah bisa dinilai berhasil. Karena nilai keberhasilan tidak diukur oleh pandangan elit. Melainkan sejauh mana manfaatnya ke masyarakat bawah.
"Teorinya kan Tasarraful Imam 'Alar Roiyyah Manutun Bil Maslahah. Jadi kebijakan seorang pemimpin itu diukur berhasil tidaknya sangat tergantung penilaian masyarakat kecil di bawah," ucapnya.
Jadi menurut Kiai Muhyiddin, misalnya partai atau elit politik kurang diuntungkan, maka tetap bersyukur. Terutama partai yang mendukung.
"Karena Pak Bupati sudah bisa berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Meskipun di satu sisi kurang menguntungkan terhadap kalangan elit," ungkapnya.
What's Your Reaction?