Nelayan di Probolinggo Sukses Beralih Profesi Jadi Pengrajin Rongsokan Besi Tua
"Saya nganggur waktu itu, main ke rumah paman. Dia pengepul besi-besian, jadi pikiran saya langsung tertuju pada besi bekas tersebut untuk diubah menjadi karya yang estetik,”ucap Wawan
Narasinews.id, PROBOLINGGO – Cuaca ekstrem membuat para nelayan susah mendapatkan hasil tangkapan saat melaut. Kondisi tersebut membuat Wawan Setiawan, nelayan asal Jalan Ikan Tongkol, Kelurahan Mayangan, Kecamatam Mayangan, Kota Probolinggo, menyalurkan jiwa seninya dengan menyulap rongsokan besi tua menjadi miniatur mekanik keren.
Pria 50 tahun tersebut berhasil membuat replika sepeda motor, dan karikatur patung gitaris keren hanya menggunakan bahan dasar dari besi tua serta kunci pass bekas yang sudah tidak terpakai.
Wawan mengaku sangat menggandrungi seni sedari ia duduk di bangku SD. Bahkan tak jarang dia mengikuti ajang perlombaan dari lomba melukis, hingga lomba-lomba yang lainnya.
Terlihat di dinding banyak tertata kunci pass, bor listrik, alat las, dan perkakas lainnya. Tak lupa banyak juga terlihat tumpukan besi tua, limbah benda elektronik bekas yang sudah tak terpakai.
Di mana tumpukan tersebut merupakan cikal bakal dari hasil karyanya yang siap disambung menggunakan alat las untuk menjadi replika keren. "Saya nganggur waktu itu, main ke rumah paman. Dia pengepul besi-besian, jadi pikiran saya langsung tertuju pada besi bekas tersebut untuk diubah menjadi karya yang estetik,”ucapnya, Minggu (26/2/2023).
Dengan menggenggam las listrik, Wawan menyambung besi bekas sesuai dengan bentuknya disusun hingga menjadi karya unik. Ia belum memastikan ingin membuat apa. Sebab, ia tidak merancangnya terlebih dahulu. Begitu melihat macam-macam rongsokan besi, ia akan mengelasnya atau bahkan menggergajinya.
"Menurut saya, yang terpenting saya tidak menganggur paling tidak saya ada kesibukan daripada menjual ke penimbang besi begitu sajabmendingkan disulap dulu,” tambahnya saat merangkai rongsokan besi-besian itu.
Wawan mengaku dirinya hanya memerlukan waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk membuat satu karya. Kemudian hasil karyanya tersebut ia pajang di depan workshopnya. Tentu saja, karyanya itu akan ia jual pada peminat.
Namun, ia belum menaksir harga yang pantas untuk karya dari besi rongsokan itu. Saya buat itu awalnya hanya iseng. Tapi seketika diposting ternyata ada yang minat,” katanya.
Pelanggan yang minat seperti saudaranya yang ada di Banyuwangi. Wawan berujar, saudaranya itu akan membeli replika buatannya untuk ditampilkan di pameran di Jakarta. "Sejak itu, saya makin semangat," tambahnya.
Selain itu, Wawan berencana akan memamerkan karyanya itu di Car Free Day di Alun-alun Kota Probolinggo. Ia juga memiliki keinginan untuk membuka kelas workshop merangkai rongsokan besi-besi itu bagi yang berminat belajar. Ia akan dengan sepenuh hati mengajarkan pada kawula muda lebih khususnya.
Tak berselang lama, ada seorang pengunjung dari Kota Probolinggo datang. Ia berminat pada karya Wawan. Pengunjung itu adalah Nike, wanita berusia 35 tahun asal Kecamatan Mayangan ini mendegar bahwa Wawan bisa membuat replika sepeda motor dari rongsokan.
Nike kemudian mendatangi workshop Wawan hanya seorang diri. Ia langsung membicarakan harga dengan Wawan. Ia akan menaksir harga mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Seni yang melekat di karya Wawan itu, patut diacungi jempol. Ia akan memajangnya di ruang tamu rumahnya. "Ini unik. Dari sampah lah ya katakanlah," tandasnya.
*Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?