Meski Sempat Ditentang, Relokasi Pedagang Pasar Mbilin Tetap Akan Dilakukan dalam Waktu Dekat
"Lapak di pasar ikan yang saat ini berbahan kayu, harus diganti dengan lapak dengan bahan beton. Sehingga bisa tahan lama dan para pedagang merasa nyaman," ucap Yardin
RAJA AMPAT, NARASINEWS.ID -.Rencana relokasi pedagang Pasar Mbilin Kayam ke pasar Sunon Bukor Kota Waisai Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya menuai polemik. Persoalan dari rencana relokasi tersebut ditandai dengan aksi protes ratusan pedagang di kantor DPRK Raja Ampat beberapa hari lalu.
Pasalnya, pedagang enggan dipindahkan ke Pasar Sunon Bukor lantaran dianggap belum layak untuk ditempati. Terkait hal tersebut, DPRK dan Pemerintah Daerah Raja Ampat mencoba meninjau keadaan Pasar Sunon Bukor.
Anggota DPRK Kabupaten Raja Ampat, Yardin, saat ditemui Narasinews.id menyatakan bahwa jika dilihat dari fasilitas yang ada, sudah layak ditempati dan bisa dilakukan relokasi. Mungkin hanya ada beberapa kekurangan yang perlu ditambahkan.
"Lapak di pasar ikan yang saat ini berbahan kayu, harus diganti dengan lapak dengan bahan beton. Sehingga bisa tahan lama dan para pedagang merasa nyaman," ucapnya.
Ia juga menerangkan bahwa terkait relokasi tersebut, pihak DPRK dan Pemerintah Daerah akan kembali melakukan pertemuan untuk membahas rencana relokasi para pedagang tersebut. Peninjauan dilakukan untuk mengecek fasilitas Pasar Sunon Bukor sebelum relokasi para pedagang pasar dilakukan.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Raja Ampat, Samsudin Nimanuhu, yang saat itu mendampingi para anggota DPRK di lapangan mengatakan bahwa upaya relokasi sudah harus rampung di bulan Agustus 2023.
"Bulan Agustus ini pasar sudah harus aktif, sembari kita menyiapkan fasilitas- fasilitas penunjang lainnya," tandas Samsudin. (*)
*Reporter: Moh A. Macap | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?