Kontraktor Luar Merajai Proyek di Situbondo, Pengusaha Lokal Tidak Terima
SITUBONDO, NARASINEWS.ID - Aksi demonstrasi terjadi di depan Kantor PUPP Situbondo. Uniknya peserta aksi merupakan gabungan sejumlah kontraktor yang ada di Kabupaten Situbondo.
Jika melihat poster yang dibawa, salah satu tuntutan aksi meminta agar pejabat yang arogan dipulangkan ke kota asalnya. Juga sempat disinggung terkait pejabat di Dinas PUPP yang berasal dari luar Kabupaten Situbondo.
Makna Desakan Pemulangan Pejabat
Banyak pihak yang menduga aksi tersebut berhubungan dengan persoalan 'bagi-bagi proyek di Kabupaten Situbondo. Mengingat, hubungan antara kontraktor dengan dinas pada umumnya berhubungan dengan proyek.
Koordinator Lapangan Aksi Demonstrasi, Agus Ari mengatakan, dalam aksi demonstrasi tersebut ada tiga tuntutan yang disuarakan oleh kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Jasa Konstruksi (AKSI) Kabupaten Situbondo.
"Ini merupakan bentuk kekhawatiran, bentuk kekesalan, dan sebagian aspirasi dari orang-orang, khususnya pelaku jasa konstruksi terhadap salah satu pejabat di PUPP Kabupaten Situbondo," ungkapnya.
Tidak hanya itu, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan atas banyaknya pengusaha dari luar yang bekerja di Kabupaten Situbondo. Bahkan nominalnya besar-besar.
"Sehingga kami selaku pengusaha lokal, pelaku jasa konstruksi lokal merasa dirugikan dengan kebijakan daerah yang seperti ini," ujarnya
Selain itu, kata Agus Ari, pihaknya juga mendapat perlakuan kurang baik oleh oknum-oknum.
"Ini tidak boleh terjadi. Menurut teman-teman, banyak oknum-oknum itu berasal dari luar Kota Situbondo. Mungkin dia punya kebiasaan seperti itu di luar kota. Tapi Situbondo ini adalah Kota Santri, yang harus menjaga adab, etika, sopan santun, apabila berkomunikasi dengan pihak-pihak, pada semua orang," terangnya.
Proyek di Situbondo Jatuh ke Kontraktor Luar
Agus Ari juga menjelaskan terkait banyaknya proyek-proyek di Kabupaten Situbondo yang jatuh ke kontraktor-kontraktor luar Situbondo. Bahkan hal tersebut tidak hanya terjadi kali ini saja, melainkan beberapa tahun terakhir.
"Saya katakan ini terjadi beberapa tahun terakhir. Makanya saya bilang, ini adalah domain kebijakan. Jadi ketika melakukan kontrak, ketika melakhkan kebijakan, maka pihak-pihak yang punya kewenangan yang punya good will untuk bekerjasama dengan pihak manapun," ungkapnya.
Agus Ari juga menyampaikan rasa tidak terimanya jika APBD di Situbondo justru terserap oleh pengusaha-pengusaha luar daerah.
"Jadi misalnya kita bekerja keras mengumpulkan uang di APBD, APBD-nya dialokasikan untuk kegiatan infrastruktur, kemudian kegiatan infrastrukturnya itu dikelola oleh pihak lain di luar Kabupaten Situbondo, dan pekerjanya pun dari luar Kabupaten Situbondo. Jangan-jangan materialnya pun mereka juga bawa dari luar Situbondo," terangnya.
Jika itu terjadi, maka banyak sendi-sendi ekonomi di Kota Santri yang pada akhirnya ditinggalkan.
"Mulai dari pekerja, toko material, pihak-pihak yang dilibatkan dalan kegiatan konstruksi di APBD Situbondo yang harusnya untuk Situbondo," terangnya.
Sementara Sekda Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan belum bisa dimintai keterangan terkait aksi demonstrasi di PUPP tersebut. [tim]
What's Your Reaction?