Jubir KPA/PA : Pemerintah RI Jangan Khianati Perjanjian Helsinki
“Kita berharap dan kita kasih catatan penting untuk pemerintah Indonesia yang bahwa perjanjian MoU Helsinki jangan di khianati, ”ucap Jhonny, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) Wilayah Pasee.
Narasinews.id, LHOKSEUMAWE - Jhonny, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) Wilayah Pasee memberi catatan penting terhadap pemerintah Republik Indonesia agar jangan mengkhianati perjanjian MoU Helsinki. Hal itu diungkapnya saat konferensi Pers Milad GAM ke-46 (4/12/2022) .
“Kita berharap dan kita kasih catatan penting untuk pemerintah Indonesia yang bahwa perjanjian MoU Helsinki jangan di khianati, ”ucapnya.
Ia merasa dikhianati karena sudah 17 tahun semenjak MoU Helsinki lahir masih ada beberapa perjanjian yang belum disepakati.
“Kita sudah mulai berasa dikhianati, karena sudah 17 tahun kita seakan-akan dipermainkan oleh pemerintah pusat terhadap hasil perjanjian tersebut," ungkapnya.
Jhonny mengatakan, seharusnya pemerintah republik Indonesia yang Merupakan negara yang bermartabat untuk jangan mengingkari janji-janji perdamaian. “Sebenarnya perjanjian MoU Helsinki masih banyak yang belum terealisasi. Di mana yang paling sakral adalah bendera bintang bulan karena seperti yang kita tahu bendera itu salah satu poin dalam perjanjian tersebut dan ke kukhusan rakyat Aceh," ucapnya.
"Sesuai dengan apa yang sudah kita tahu semua bahwa kita (GAM -red) sudah sepakat berdamai dengan republik Indonesia, maka dari itu dalam rangka Milad 46 tahun Gerakan Aceh Merdeka. Kita memberi satu catatan penting untuk pemerintah republik Indonesia terhadap perjanjian MoU Helsinki,” bebernya.
Jhonny mengajak kepada masyarakat dan aparat keamanan Republik Indonesia untuk bertekad bersama menjaga perdamaian dan keamanan masyarakat Aceh.
"Yang perlu dipertegas, mari kita sama-sama menjaga perdamaian ini. Jangan kami saja (GAM -red);yang dipaksakan untuk menyelamatkan perdamaian ini semua pihak harus bertekad kalau ingin berdamai. Artinya apa yang telah menjadi kesalah fahaman antara Pemerintah RI dan GAM itu harus menjadi nyata untuk rakyat Aceh,“ tuturnya.
Meski begitu, Jhonny mewakili pihak GAM mengapresiasi pihak TNI-Polri yang telah bertindak dengan sangat persuasif demi Damai dan amannya kelangsungan Milad ke-46 ini.
Sementara itu, Halim, Juru Bicara PA Wilayah Kuta Pase, mengapresiasi terhadap GAM dan media dalam kegiatan milad GAM ke-46.
“Kegiatan hari ini bisa menjadi output yang dapat dilihat oleh masyarakat Aceh bahwa GAM merupakan salah satu Hasanah. Kami juga bangga dan mengapresiasi dari kawan-kawan pihak keamanan yang bertindak sangat persuasif," ucapnya.
Lebih jauh, Halim mengungkapkan GAM dan Pemerintah Republik Indonesia adalah dua stakeholder perdamaian yang harus bahu-membahu menjaga perdamaian
"Tidak boleh dalam status perdamaian ini momen Milad GAM ke-46 jangan timbul kecurigaan negatif Saya tegaskan tidak boleh terjadi hal itu," pungkasnya. (*)
*Reporter : Ahmad Mirdza | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?