Harapan Sekda Jember Dengan Adanya Warung NKRI
"Sehingga penuh dengan keragaman budaya. Dengan banyaknya keberagaman itu, maka banyak juga potensi konflik di Jember. Salah satunya konflik SARA," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Jember, Arief Tjahjono.
Narasinews.id, JEMBER - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar, menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember meresmikan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI), Minggu (4/12/2022). Acara tersebut berlangsung di Aula City Forest Arum Sabil, Kecamatan Sumbersari.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jember, Arief Tjahjono, mengatakan penduduk di Kota Tembakau sekitar 2,6 juta. Dengan mayoritas suku Jawa dan Madura.
"Sehingga penuh dengan keragaman budaya. Dengan banyaknya keberagaman itu, maka banyak juga potensi konflik di Jember. Salah satunya konflik SARA," ucapnya.
Hal itu terlihat dari adanya penolakan yang dilakukan warga terhadap benerapa hal. Seperti terhadap komunitas yang hendak mengadakan konser. Di mana konser yang bakal digelar tidak sesuai dengan kultur masyarakat Jember.
"Kami mengambil langkah tegas untuk menghindari konflik itu. Jadi kami tidak mengizinkan konser agar tidak terjadi konflik," bebernya.
Untuk itu, Arief mendukung penuh adanya Warung NKRI tersebut. "Saya mewakili Pemkab Jember berterima kasih atas peran BNPT dalam mencegah tumbuhnya paham radikalisme di Kabupaten Jember. Kami optimis dengan adanya Warung NKRI ini bisa mencegah munculnya paham radikalisme," tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar, menyampaikan lima langkah melawan virus radikalisme dan terorisme. Yakin wawasan kebangsaan, revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, penguatan akar budaya bangsa dan pembangunan kesejahteraan.
"Sebagai salah satu implementasi dalam lima langkah tersebut untuk menjaga jati diri bangsa, khususnya dari virus radikalisme dan terorisme. Melalui dialog kebangsaan bersama elemen bangsa dengan penerapan strategi pentahelix yang diinisiasi oleh BNPT," tuturnya.
Bahkan BNPT menerapkan strategi pentahelix atau multi-pihak sebagai upaya merawat kebhinekaan Indonesia. Khususnya melalui upaya pencegahan penyebaran paham intoleran dan radikalisme yang dapat mengarah kepada tindak pidana terorisme.
Penerapan strategi penta helix tersebut melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas dan media. "Salah satu implementasi penerapan strategi pentahelix tersebut yaitu, pelibatan pelaku usaha, akademisi, dan komunitas melalui Warung NKRI ke-16 yang kita resmikan hari ini (Minggu -red)," imbuh Jenderal Bintang Tiga ini.
Rafli menegaskan, bahwa Warung NKRI merupakan wadah bagi pelaku usaha, akademisi, komunitas ataupun unsur masyarakat lainnya untuk turut serta berkontribusi aktif merawat kebhinekaan dan mewujudkan Indonesia yang harmoni. (*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?