Inovatif, Santri di Probolinggo Coba Tanam 4 Varietas Bawang Merah

“Nanti dari empat varietas itu bisa kita lihat, yang mana yang cocok dengan tanah di sini,” ujar pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimien, KH Abdul Aziz

Sep 16, 2023 - 07:53
 0
Inovatif, Santri di Probolinggo Coba Tanam 4 Varietas Bawang Merah

Narasinews.id, PROBOLINGGO– Santri tidak lagi identik dengan pelajaran agama. Saat ini santri juga belajar banyak life skill. Di Pondok Pesantren Raudhatul Muta’allimien, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, santrinya diajari bertani. Mereka menanam 4 varietas bawang merah. 

Pesantren yang terletak di Jalan Mastrip Gang Pesantren itu terkenal dengan pembelajaran  enterpreneur ke santrinya. 

Seperti yang terekam Jumat (15/9/2023), kemarin. Ponpes Raudlatul Muta’allimien meluncurkan 4 varietas bawang merah.

Ada bawang merah jenis batu ijo, super batu, super philip dan jenis bawang merah lokal Probolinggo. 

Empat varietas itu ditanam di sawah milik Ponpes Raudlatul Muta’allimien di Jalan Sunan Drajad.

Saat ditemui, pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimien, KH Abdul Aziz, menjelaskam sistem tanam bawang merah itu menggunakan dua cara berbeda. 

Ada yang secara konvensional ala petani lokal. Lalu, ada penanaman kontemporer yang menggabungkan metode dan pengamatan langsung. 

Pada proses pengembangan budidaya bawang merah 4 varietas itu, Ponpes mendapat pendampingan dari dosen Ilmu Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. “Nanti dari empat varietas itu bisa kita lihat, yang mana yang cocok dengan tanah di sini,” ujarnya.

Salah satu tujuan adanya penanaman bawang merah ini, supaya ponpes bisa memikirkan kemandirian ekonomi. Sebab, anggaran di ponpes hanya berasal dari iuran santri.

“Jadi pesantren nantinya dapat ditopang dari kapasitas ekonomi santri dan wali santrinya dengan perkembangan pertanian,” terang Aziz.

Sektor pertanian, dikatakan Aziz, merupakan penyangga ekonomi yang kuat bagi pesantren. 

Selain dapat meningkatkan pendapatan pesantren, pertanian juga merupakan mayoritas profesi santri dan wali santri yang perlu pemberdayaannya.

Sementara, dosen Fakuktas Pertanian Universitas Brawijaya Syamsul Hadi mengatakan, pihaknya dan Ponpes Raudlatul Muta’allimien mempelajari perbedaan dari karakteristik 4 varietas bawang merah yang ditanam.

“Kami juga akan mendampingi untuk produksi-produksi mikroba, pakan kambing termasuk untuk RPH (rumah potong hewan) dengan tujuan pengembangan enterpreneurship pesantren,” ungkapnya.

Untuk pertanian bawang merah, akan dilakukan kajian tentang kesuburan tanah dan sistem tanam. Dari 4 petak lahan yang dijadikan penelitian dan pengembangan itu, memiliki sistem berbeda-beda. 

Selain itu, penggunaan trap atau jaring pengaman dan perangkap serangga juga akan menggunakan sistem berbeda, yakni sistem jaring kurung dan sistem trap lampu.

Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo Haji Fausi yang ikut memantau langsung proses penanaman bibit bawang merah, mengapresiasi langkah Ponpes Raudlatul Muta’allimien dalam mengembangkan usaha pesantren.

“Mudah-mudahan nanti pesantren yang lain juga mempunyai inovasi-inovasi dalam rangka kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Terlihat, santri yang juga dibantu para petani lokal mulai menanam 4 varietas bawang merah itu. Satu persatu bibit bawang ditanam ke tanah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow