Harga Beras Meroket, Pengusaha Kuliner di Probolinggo Kelimpumgan

Narasinews.id, Probolinggo- Harga beras di pasaran belakangan meroket. Hal itu berakibat kepada pengusaha kuliner di Kota Probolinggo kelimpungan. 

Kenaikan yang sangat signifikan itu tercatat terjadi sejak awal bulan September hingga kini.

Terkini harga beras mencapai Rp130 ribu untuk harga per 10 kilogram dari  harga semula yang hanya berkisar Rp109 ribu per 10 kilogram untuk beras premium.

Nurul, pemilik Warung makan Jawara Babat Gongso, ditemui media ini mengaku dilema dengan adanya kenaikan harga beras saat ini.

“Ya mau bagaimana lagi, kita mau menaikkan harga menu makanan, ya takutnya pelanggannya nanti pada kabur, tapi kalau ndak di naikkan ya kita juga dapat untung yang sangat pas pasan,” terangnya, pada Senin (9/10/2023).

Menanggapi hal tersebut, pihak Perum Bulog Cabang Probolinggo mengambil langkah dengan menggelar giat Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP). 

Untuk menjaga stabilitas pasokan, dan harga pangan, harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Yoga Prastyadi, Kasi Humas Perum Bulog Cabang Probolinggo, mengatakan program pasar murah tersebut dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

“Nantinya kita bakal membanjiri pasar-pasar tradisional, maupun retail modern, dan pedagang pengecer, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat, dengan harga murah,” ungkapnya.

Seperti halnya di Pasar Baru, Kronong, Wonoasih, dan Pasar Ketapang Kota Probolinggo ini bakal digelontor pasokan beras murah.

“Terhitung dari awal tahun 2023, hingga saat ini, pihak Bulog sudah menggelontor sebanyak tujuh ribu ton beras murah,” ungkapnya.

Yoga juga memastikan gerakan SIGAP telah berjalan lancar hingga saat ini.

“Kekuatan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog Kancab Probolinggo saat ini sebanyak 8.000 ton maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan masyarakat,” tandasnya.