Empat Peristiwa Kecelakaan Mengerikan di Sekitar Bromo
“Nah rem ini yang bermasalah. Ketika direm terus, piringan atau cakram akan panas. Hal ini menghilangkan daya cengkram sesaat. Begitu agak dingin, dia akan mencengkeram lagi,” tambah AKP Sapari
Narasinews.id, PROBOLINGGO – Kebijakan yang diambil kepolisian terkait penentuan lokasi parkir di jalan menuju Wisata Gunung Bromo ternyata didasari beberapa peristiwa tragis. Yakni sejumlah kecelakaan. Di antaranya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Menurut Kasat Lantas Probolinggo, AKP Sapari, dalam sebulan terakhir tercatat empat kali kecelakaan. Penyebabnya karena rem blong. Di mana dua dari empat kecelakaan tersebut terjadi di depan SD Inpres Ngadisar. Sementara dua lainnya di Pertigaan Wonotoro.
Sejatinya jumlah kecelakaan yang terjadi lebih dari itu. Hanya saja empat kejadian tersebut lah yang berhasil terekam kamera CCTV.
Bahkan satu dari kecelakaan tunggal yang terjadi di jalur wisata tersebut memakan korban jiwa. Rata-rata penyebabnya karena pemotor tidak menguasai medan atau jalur menuju Bromo. Saat jalan menurun, kebanyakan pemotor mematikan mesin atau menekan rem secara terus menerus.
“Nah rem ini yang bermasalah. Ketika direm terus, piringan atau cakram akan panas. Hal ini menghilangkan daya cengkram sesaat. Begitu agak dingin, dia akan mencengkeram lagi,” tambahnya.
Alhasil terjadilah insiden rem blong. Gravitasi bumi, jalanan menurun, hinggabeban yang disangga motor menjadi kombinasi penambah kecepatan sampai terjadinya rem blong. Mayoritas kejadian ini, melanda motor matik. Di mana kendaraan tersebut hanya bergantung pada fungsi rem saja. Berbeda dengan motor transmisi manual.
Sekedar informasi, usai terjadinya sejumlah kecelakaan di jalur menuju Wisata Gunung Bromo Polantas Probolinggo mengambil kebijakan terkait penempata parkir kendaraan besar seperti bus. Di mana lokasi parkir ditempatkan di belakang Mapolsek Sukapura.
Reporter: Raphel | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?