Bung Karna Sidak Proyek Pengaspalan Jalan di Arjasa, Ini Hasilnya
Narasinews.id, SITUBONDO – Proyek pengaspalan jalan di Dusun Cangkring, Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa mendapat perhatian serius dari Bupati Situbondo, Karna Suswandi. Pria yang akrab disapa Bung Karna ini bahkan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi proyek tersebut, Minggu (9/10/2022).
Diketahui, proyek pengerjaan jalan tersebut sudah mencapai 73 persen. Artinya hanya tinggal 27 persen lagi pengaspalan akan benar-benar rampung.
“Pengaspalan ini masih tersisa 27 persen. Oleh karena itu saya berharap kepada dinas maupun CV terkait untuk menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu,” ujar Mantan Kadis PUPR Bondowoso ini.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini menginginkan pengerjaan proyek tersebut benar-benar maksimal.
“Saya melihat tadi masih perlu agregat yang harus dilakukan. Harapan saya jalan ini kualitasnya bagus,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bung Karna mengatakan, pihaknya akan terus memantau proyek-proyek infrastruktur di Situbondo. “Sepanjang itu bisa dijangkau dengan gowes, saya akan pantau setiap hari Minggu. Sehingga di hari libur pun bisa kita gunakan untuk memantau pelaksanaan pembangunan di Situbondo,” beber Bupati 55 tahun itu.
Pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini juga meminta kepada Dinas PUPP dan kontraktor untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan tepat waktu.
“Tentu harus tepat waktu. Karena bagaimana juga ini akan berdampak bagi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menikmati jalan dengan baik,” tuturnya.
Kata Bung Karna, jika jalannya banyak yang rusak, tentu di musim penghujan potensi orang yang jatuh sangatlah tinggi. “Oleh karena itu pelaksanaan proyek yang dari DAK ini agar segera dituntaskan,” pungkas Bupati.
Sementara itu, Pelaksana Pengerjaan Jalan, CV Putra Techindo Jaya, Leo, menjelaskan bahwa total panjang jalan proyek tersebut sekitar 1,9 kilometer. “Untuk anggarannya sekitar Rp3,8 miliar. Bersumber dari DAK APBD 2022,” ucapnya.
Mendapat warning dari Bung Karna, Leo pun berjanji untuk menyelesaikan proyek tersebut di akhir bulan Oktober. “Ini memang baru terealisasi sekitar 73 persen. Sesuai kontrak kerja, kami selesaikan pada tanggal 31 Oktober,” tutupnya.
Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.
Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Sementara jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (adv/*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?